Tak Pernah Satu, Ada Apa Denganku

by | Sep 8, 2018 | Sastra | 37 comments

Saat pikiranku berjalan

Kakiku diam tertahan

Lalu saat ia berlarian

Ragaku hanya mau berjalan

 

Lain waktu

Lain pula ia mengadu

 

Ketika akal ingin berhenti

Tangan kaki minta berlari

Sebaliknya,

Kala raga diam tak kemana-mana

Pikiran mengembara dan berkelana

 

Dari dulu sejak mula-mula

Selalu begitu keduanya

Berulang kali, satu, dua, tiga, dan seterusnya

Pikiran dan raga

Seolah tak mau bekerja sama

 

Kadang duluan

Kadang ketinggalan

 

Ketika sekolah

Tapi aku kuliah

Ketika kuliah

Tapi aku bekerja

 

Ketika di kantor

Aku di rumah

Ketika di rumah

Aku di kantor

 

Duh…

Ada apakah denganku

Kapan pikiran dan raga ini menyatu

Berada di tempat yang sama di suatu waktu

 

Kata orang,

Obatnya gampang

 

Fokus, konsentrasi, khusyuk dan tawaduk

Maka pikiran dan ragaku

Akan bersatu

 

Namun…

Aku telah mencoba

 

Tapi ia tak bekerja dengan sempurna

Adakah obat mujarab lainnya?

Atau memang sudah takdirnya

Harus diterima dengan lapang dada

 

Bahwa pikiranku

Dan ragaku

Takkan pernah bisa menyatu

 

 

0
0
Yudisrizal ◆ Associate Writer and ◆ Professional Poetry Writer

Yudisrizal ◆ Associate Writer and ◆ Professional Poetry Writer

Author

Penulis buku Pelajaran Sederhana Luar Biasa. Saat ini bekerja di SKK MIGAS

37 Comments

  1. Avatar

    Baguusss…

    Reply
  2. Avatar

    Baguuuss………hidup harus memilih….ikuti suara hati….teruslah berkarya…inshaAllah menyatu…aamiin

    Reply
    • Yudisrizal

      Makasih support-nya tek

      Reply
  3. Yudisrizal

    Makasih om Iwan

    Reply
  4. Avatar

    Bagus banget ananda tulisan nya.. sarat dengan makna.. selagi kita mau.. in Syaa Allah
    ..GBU ananda yudis

    Reply
  5. Yudisrizal

    Pak Dalu walau weekend-nya di Surabaya, pikirannya di GOR Bupapu Gaplek, Pamulang, Tangsel
    😁😁😁😁😁

    Reply
  6. Avatar

    Wow…luar biasa. Pemain bulutangkis satu ini akan menyatukan pikiran dan raganya saat smes menukiknya tidak bisa dikembalikan lawan😀😀😀😀

    Reply
    • Avatar

      Pantesan Pak Yudis makin jago mainnya……

      Reply
      • Yudisrizal

        Siapa dulu dong gurunya…
        Pak Sukri hehehe

        Reply
  7. Yudisrizal

    Mokasi An

    Reply
  8. Avatar

    Puitis bana Da Yu, biasanya orang minang pandainya berpantun, jarang yang bisa berpuisi. Terus berkarya..

    Reply
  9. Avatar

    Pak ditunggu tulisan tulisan karya seni lanjutannya, mana pak?

    Reply
  10. Yudisrizal

    Sami2 pak Tarmuji

    Reply
  11. Avatar

    Tulisan bagus dan bermakna tinggi. Terima kasih Pak Yudis…

    Reply
  12. Yudisrizal

    Makasih mak nen

    Reply
  13. Avatar

    Berdoalah pada Illahi agar focus disetiap langkanya, sukses ya buat om Yudis dan truslah berkarya, amin yra

    Reply
  14. Avatar

    Waowww…..makin bagus bahasanya…keren.

    Saya suka banget…..pertahankan gaya menulis yg seperti ini Pak.

    Congrats yaa

    Reply
    • Yudisrizal

      Makasih bu Jeane
      Moga buku kedua ku berupa kumpulan puisi bisa terbit tahun ini.
      Moga masih dengan penerbit yang sama Gramedia Pustaka Utama

      Reply
  15. Avatar

    Tulisan yang bagus pak Yudis. Sering hal ini terjadi pada saya biasanya kalau topiknya masih baru jika mengenai rapat atau diskusi. Kalau lagi sholat sudah patut diduga itu karena bisikan syaithon. Semoga sukses Pak Yudis. Ma asalamah.

    Reply
    • Yudisrizal

      Betul pak Fadil. Susah bener full konsentrasi dalam sholat.

      Reply
  16. Yudisrizal

    Apik mas Atas.
    Long time no see.
    Piye kabare mas?

    Reply
  17. Avatar

    Uda, masih galau aja….
    Pa kareba ?

    Reply
  18. Yudisrizal

    Makasih Bu Ambar.
    Kayak bu Ambar kalau di kantor ya di kantor, kalau di rumah ya di kantor juga. Gak pernah di rumah. Hehehe….

    Reply
  19. Avatar

    Woouu makin pujanggawan, puitis dan dalam sekali. Kalo saya taunya aku di kantor tapi di rumah ya namanya gak masuk kantor … 🙂
    Ayuukk lanjuut mas Yudis ..

    Reply
  20. Avatar

    Kadang pernah saya alami dan sangat sulit untuk mengatasi agar dapat menyatukan kembali… Salam

    Reply
    • Yudisrizal

      Punya pengalaman yang sama kita pak

      Reply
  21. Yudisrizal

    Makasih Mas Bowo

    Reply
  22. Avatar

    Menarik Pak

    …mungkin dialami oleh hampir semua individu, baik sadar maupun tanpa sadar.

    Atau, sejatinya memang tidak ada pemisahan keduanya?

    Tetap dan terus menulis Pak.

    Salam

    Reply
  23. Avatar

    Itulah kita manusia yg tak sempurna,,,,
    Susah utk konsentrasi,,apalagi dgn problematika yg beragam yh ada didekat dan sekitar kita,,,tpi bagaimana baiknya,,tinggal bagaimana kita memaknai nya kali,,yu,,,
    Mantap yu,,trk sdh berbagi,,,

    Reply
    • Yudisrizal

      Betul pak Kepsek. Penyakit manusia, susah konsentrasi.
      Guru berat tantangannya. Yaitu bagaimana menciptakan kondisi agar murid-muridnya bisa konsentrasi saat belajar.

      Reply
  24. Avatar

    Saya menikmati untaian kata-kata yg dirangkai menjadi puitis seperti ini.
    Kalo makna sesungguhnya perlu diskusi langsung kayaknya.
    Mantap Pak Yudis !!

    Reply
    • Yudisrizal

      Makasih pak Kurniawan.
      Kapan2 ketemu kita diskusi ya.

      Reply
  25. Avatar

    Tulisan yg bagus dan berselera seni tinggi pak, tapi memang terlalu dalam jadi mohon diberikan uraian singkat makna dari rulisan tsb

    Reply
  26. Avatar

    Pak Yudis,
    Tulisan yg bagus dan bernilai seni tinggi, tapi memang terlalu dalam, jadi mohon bisa diberikan maknanya dan pelajaran apa yg bisa kita tarik dari ungkapan tsb… lanjuuuuuut pak

    Reply
    • Yudisrizal

      Berat nih kalau harus memberi pelajaran pada guru. Hehehe.

      Reply
  27. Avatar

    Bagus Pak. Cuma buat saya
    Terlalu dalam Pak. Sy tdk sanggup berkomentar.

    Reply
    • Yudisrizal

      Makasih pak Chandra

      Reply

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sekilas Pergerakan Birokrat Menulis

Galeri Buku

Event

Diskusi STIA LAN

Diskusi Makassar

Diskusi Tjikini

Kerja sama dengan Kumparan

Mengikuti Kompetisi Riset KPK

Narasumber Diskusi Publik UGM

Program Dialog

Popular Post