Sesekali kesalahan terjadi
Itu mungkin suatu kebetulan
Beberapa kali kesalahan terjadi
Itu mungkin keteledoran
Sering kali kesalahan terjadi
Itu mungkin telah menjadi kebiasaan

Biasakan yang benar
Bukan benarkan yang biasa
Jargon bijak ini
Gaungnya hilang ditelan deru bunyi mesin kendaraan

Cobalah tengok di perempatan
Di jam-jam sibuk
Seringkali jalanku tidak lagi kelihatan
Ditutupi oleh tubuh kendaraan

Coba tengok di jalanan sepi
Begitu menyeberang
Aku diklaksoni
Seolah aku telah salah jalan

Jalanku seharusnya jalan aman
Karena dilindungi oleh peraturan
Jalanku pakai tanda pesan
Hati-hati ada penyeberang jalan
Namun sering kali diacuhkan

Cat putih di atas aspal hitam
Seharusnya tampak kentara
Tapi kita semua seolah telah sepakat

Sepakat untuk buta
Seolah tidak melihatnya

Sepakat untuk menafikkannya
Seolah aturan ini tidak ada gunanya

Sepakat untuk mengabaikannya
Seolah dilanggar pun tidak ada hukumannya

Mendekati zebra cross
Laju kendaraan bukannya melambat
Malah sebaliknya bertambah cepat

Ketika jalanku bukan jalanku lagi
Sebagai pejalan kaki
Aku harus makin ekstra hati-hati
Cedera ringan, sedang, berat bahkan nyawa melayang
Mengintai para pejalan kaki

Ketika jalanku bukan jalanku lagi
Menghadapi dunia nyata serasa mimpi

Ketika jalanku bukanlah jalanku lagi
Aku pun bermimpi
Kapan jalan itu kembali menjadi milikku lagi

 

 

46
0
Yudisrizal ◆ Associate Writer and ◆ Professional Poetry Writer

Yudisrizal ◆ Associate Writer and ◆ Professional Poetry Writer

Author

Penulis buku Pelajaran Sederhana Luar Biasa. Saat ini bekerja di SKK MIGAS

6 Comments

  1. Avatar

    Keren banget pak Yudis… maknanya dalam sekali 👍👍

    Reply
    • Yudisrizal

      Makasih pak Agus

      Reply
  2. Avatar

    Pak Yudis, puisinya bagus dan cocok dengan keadaan umum di Indonesia yang pengendara mobil dan sepeda motor masih kebanyakan belum menghargai pejalan kaki. Semoga suatu saat keadaan akan berubah me jadi lebih baik. Sebagai langkah positif mari mita teruskan budaya menyeberang jalan di zebra cross. Terima kasih.

    Reply
    • Yudisrizal

      Setuju pak Daulay.
      Pejalan kaki perlu diberi respek yang lebih.

      Reply
  3. Yudisrizal

    Bu Utari,

    Puisi ini berdasarkan pengalaman faktual berulang kali. Suka gemes melihat kenyataan.

    Setelah nulis puisi ini, saat aku bawa kendaraan, aku menjadi lebih respek pada pejalan kaki, terutama pada yang nyebrang jalan di zebra cross. Yang hak mereka dilindungi oleh peraturan.

    Reply
  4. Avatar

    Terima kasih pak Yudis
    Majasnya begitu menyentuh perasaan
    Apa karena pas dengan kondisi faktual dan aktual?

    Reply

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sekilas Pergerakan Birokrat Menulis

Galeri Buku

Event

Diskusi STIA LAN

Diskusi Makassar

Diskusi Tjikini

Kerja sama dengan Kumparan

Mengikuti Kompetisi Riset KPK

Narasumber Diskusi Publik UGM

Program Dialog

Popular Post