Haji adalah ibadah yang memerlukan pelibatan semua aspek yang dimiliki oleh orang Islam, mulai dari kekuatan fisik, finansial dan psikis. Jika ketiga aspek ini tidak dimiliki oleh seorang muslim, maka ibadah ini tidak dapat dilaksanakan.
Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang sarat dengan makna dan spiritualitas. Haji juga merupakan ibadah yang supra monumental dalam kehidupan umat Islam. Banyak pengalaman spiritual yang dialami oleh orang Islam sebagaimana yang sering kita dengar langsung dari cerita atau kisah orang Islam yang selesai menunaikan ibadah haji.
Tentu pengalaman yang dialami oleh seseorang akan berbeda dengan lainnya. Aneka ragam pengalaman spiritual yang dialami oleh seorang dalam melaksanakan ibadah haji tentu dapat menjadi sebuah ibrah (pelajaran) yang sangat berharga sedemikian rupa sehingga mampu mengasah keimanan dan ketakwaan seseorang serta dapat menentukan pelestarian “kemabruran haji” dalam konteks relegiusitas dan perilaku etik-sosial.
Dengan meminjam istilah Ali Syari’ati dalam bukunya: “Hajj : Reflection on its Rituals” menyatakan bahwa haji adalah “sebuah simbol”, bagaikan samudera tak bertepi, yang sarat dengan makna spiritual yang sangat mendalam di balik ritual simboliknya, semakin mendalam engkau menyelami lautan ini, maka semakin jauh engkau berada dari tepiannya.
Prosesi Thawaf, Sa’i, Wukuf di Arafah, Mabit di Musdzalifah dan Mina, serta lempar jamarat misalnya, semuanya tidak hanya sekedar gerakan atau amalan yang hampa, tetapi hakekatnya adalah simbol yang memiliki makna spiritual yang mendalam. Belum lagi ditambah dengan pengalaman spritual seseorang dalam melaksanakannya yang tentu memiliki arti tersendiri dalam diri seseorang.
Buku “Pengalaman Haji Seorang Auditor” ini adalah salah satu dari contoh pengalaman spirutualitas yang dialami oleh sang penulis, H. Sumitro, di sela-sela pelaksanaan prosesi ibadah haji, bahkan sejak dimulai dari niat yang kuat dan bulat dari penulis untuk menunaikan ibadah haji.
Oleh karena itu, aspek spiritualitas yang terkandung dalam pengalaman pribadi penulis yang begitu menorehkan kenangan manis dan indah tentu sangat menarik untuk dibaca dan dinikmati. Sudah barang tentu, yang diharapkan tidak hanya sekedar membaca dan menikmati, tetapi lebih dari itu, yang lebih penting adalah menemukan dimensi atau sisi-sisi spiritualitas yang dapat dijadikan sebagai titik balik memaknai spiritulitas haji dengan segala ritualnya.
Dengan demikian, kita akan merasakan betapa nikmatnya sebuah ajaran agama Islam yang dilakukan di tanah suci, di tempat dan di waktu-waktu mustajabah yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata apapun.
Sinopsis ini adalah cuplikan dari kata pengantar buku, oleh Prof. Dr. H. Nizar Ali, M. Ag. (Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah pada Kementerian Agama Republik Indonesia).
Penerbit: Samudera Biru, Yogyakarta.
Harga buku; Rp 75.000
Pemesanan hubungi: Rani (089656446031)
0 Comments