Pada Rabu pagi, 21 Agustus 2024, saya mendatangi kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (DISDUKCAPIL) OKI Sumatera Selatan dengan tujuan mengurus perbaikan data Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Kartu Keluarga (KK) yang tidak sinkron dalam sistem pendaftaran CPNS.
Masalah ini pertama kali muncul ketika saya mencoba mendaftar melalui portal SSCN BKN, di mana saya diminta untuk menghubungi DISDUKCAPIL setempat untuk mengatasi kendala tersebut.
Setelah menempuh perjalanan panjang khas daerah pelosok, akhirnya saya tiba di kantor DISDUKCAPIL. Petugas keamanan yang bertugas di pintu masuk dengan ramah mengarahkan saya ke bagian layanan kependudukan.
Sambutan awal dari petugas cukup baik dan membuat saya merasa nyaman.
Namun, ketika saya menjelaskan permasalahan yang saya hadapi dan menunjukkan dokumen yang diperlukan, di sini perasaan saya sudah mulai tidak enak. Saya diarahkan untuk menunggu tanpa penjelasan lebih lanjut.
Setelah beberapa waktu, saya dipanggil untuk bertemu dengan petugas lain yang menginformasikan bahwa data KK saya telah diperbarui.
Situasi menjadi semakin membingungkan, ketika saya kembali diminta menunggu tanpa ada kejelasan atau permintaan maaf.
Petugas yang melayani saya justru semakin banyak dan mengulang penjelasan yang sama, tanpa memberikan solusi konkret. Rasa frustrasi pun muncul, dan saya merasa pelayanan yang diberikan tidak memadai.
Akhirnya, saya memutuskan untuk berdiri dari kursi dan meninggalkan ruangan. Suasana batin saya pun semakin terhenyak tatkala mendengar dari salah satu petugas yang menyeletuk dengan kata, “merajuk!”.
Tak mau ambil pusing, sambil lalu saya pun menimpali, “mahap bae nak merajok!”.
Pengalaman ini menyisakan kekecewaan mendalam terhadap pelayanan publik di DISDUKCAPIL OKI Sumsel. Sistem yang diterapkan tampaknya belum optimal, dan ada potensi penyalahgunaan dalam proses penerbitan dokumen kependudukan tanpa permohonan resmi.
Perjalanan pulang saya lanjutkan dengan perasaan kecewa dan lelah, setelah menghabiskan waktu dan tenaga tanpa memperoleh solusi yang diharapkan.
Semoga pengalaman ini menjadi refleksi bagi semua pihak terkait untuk terus memperbaiki mutu pelayanan publik, demi kebaikan bersama.
Penulis Lepas Lintas Jogja Sumatera
0 Comments