Sepertinya gelap tak pernah lelah
Mengaransemen memoar tentang kelam
Membuat serasa pekat setiap melodi yang mengudara
Menyayatkan rasa lewat irama yang tercipta
Menghasilkan kekosongan jiwa
Hampa….
Sementara terang yang dinantikan
Hanya berani mengintip dari kejauhan
Sebab kelam terlalu bersemangat untuk diminta minggat
Kukuh bertahan mengiringkan memoar tentang kelam
Dan meskipun alam berpusar membentuk kuasar
Kuasar terang yang amat terang
Namun ia terlalu jauh untuk berguna
Mengirimkan cahaya kemari pun tak kuasa
Lalu,
Kosmos di angkasa pun serta merta
Bersatu padu membentuk elegi nan satir
Hanya membuat pahit semakin getir
Ayolah,
Wahai terang,
Kami hampir lelah menunggumu
Menuliskan sebuah lagu nan mendayu
Supaya seluruh lapisan alam dan swargaloka
Mendengarkan ode yang kau lantunkan
Melupakan sejenak kejamnya kelam si adidaya
Rindu ini sungguh ada pada puncaknya
Kepada rangkaian partitur yang engkau mainkan
Kepada indahnya untaian kata dan nada
0 Comments