Transformasi KORPRI Menuju Era Society 5.0

by Suhendar M. Said ◆ Active Writer | Dec 1, 2022 | Birokrasi Berdaya | 0 comments

Beberapa hari yang lalu, tepatnya 29 November 2022, KORPRI Genap berusia 51 Tahun. Setengah abad lebih KORPRI mengiringi perjalanan bangsa ini sebagai wadah ASN Se-Indonesia.

Sebuah perjalanan yang tak singkat.

Akankah KORPRI mampu membawa ASN mengikuti arus zaman, bertahan, atau tidak relevan lagi sebagai sebuah organisasi kekinian?

Dalam perjalanannya jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) telah menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan menjadi motor penting dalam pembangunan nasional.

Menghadapi era Society 5.0, mau tidak mau KORPRI selaku wadah Aparatur Sipil Negara harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lanskap sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang mengikutinya.

Society 5.0

Peradaban di dunia semakin baru, pengetahuan teknologi semakin berkembang. Hal ini membuat negara-negara maju memikirkan bagaimana cara agar masyarakat lebih maju hidup berdampingan dengan teknologi.

Seiring berjalannya waktu, teknologi yang dibuat oleh manusia semakin berkembang. Salah satunya ialah Society 5.0 yang digagas oleh negara Jepang. Konsep ini memungkinkan kita menggunakan ilmu pengetahuan yang berbasis modern (AI, Robotic, IoT) untuk kebutuhan manusia dengan tujuan agar manusia dapat hidup dengan nyaman.

Society 5.0 sendiri baru diresmikan 3 tahun yang lalu, pada 21 Januari 2019 dan dibuat sebagai resolusi atas revolusi industri 4.0. Society 5.0 merupakan sebuah konsep yang mendefinisikan bahwa teknologi dan manusia akan hidup berdampingan dalam rangka meningkatkan kualitas taraf hidup manusia secara berkelanjutan.

Konsep Society 5.0 merupakan penyempurnaan dari konsep-konsep yang ada sebelumnya. Seperti kita ketahui, Society 1.0 adalah pada saat manusia masih berada di era berburu dan mengenal tulisan, sementara Society 2.0 adalah era pertanian di mana manusia sudah mengenal bercocok tanam.

Society 3.0 didefinisikan ketika manusia sudah memasuki era industri, yaitu mulai digunakannya mesin untuk membantu aktivitas sehari-hari. Society 4.0 ketika manusia sudah mengenal komputer hingga internet.

Adapun Society 5.0 merupakan era di mana semua teknologi adalah bagian dari manusia itu sendiri. Internet bukan hanya digunakan untuk sekadar berbagi informasi, lebih dari itu untuk menjalani kehidupan.

KORPRI dan ASN yang Dituntut Berakselerasi

Dalam Society 5.0, komponen utamanya adalah manusia yang mampu menciptakan nilai baru. Melalui perkembangan teknologi dapat diminimalisir adanya kesenjangan pada manusia dan masalah ekonomi di kemudian hari.

Memang rasanya society 5.0 sulit dilakukan di negara berkembang seperti Indonesia, namun bukan berarti tidak bisa. Saat ini, Jepang sudah membuktikan dirinya sebagai negara dengan teknologi yang paling maju.

Di tengah upaya menuju layanan Society 5.0, KORPRI harus berakselerasi cepat, adaptif dengan lingkungan di sekitarnya. KORPRI harus mendorong anggotanya, para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk open minded, inovatif, dan berpikir Out of The Box.

Sebagai salah satu langkah signifikannya berupa penyederhanaan birokrasi dan proses kerja, sebagai suatu hal mutlak untuk mengimbangi kecepatan perkembangan teknologi dan informasi.

Hal ini tentunya dapat dicapai apabila kita mampu memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan serta terus berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait dan mengesampingkan ego-ego sektoral, ego organisasi, atau ego program masing-masing.

Dengan demikian diharapkan dapat terjadi transformasi dalam penguatan sumber daya manusia (SDM) yang kita miliki untuk memberikan hasil positif bagi kemajuan bangsa. 

Problematika dan Cara-cara Lama

Bisa dipahami bahwa tantangan KORPRI ke depan bukan semakin mudah tetapi malah semakin kompleks. Problematika birokrasi yang terjadi hari ini tak bisa lagi dihadapi dengan cara-cara lama. KORPRI membutuhkan para ASN yang mau berpikir out of the box, inovatif, dan bersedia mengambil langkah-langkah besar untuk kepentingan institusinya. 

Era serba digitalisasi seperti saat ini menuntut para anggota KORPRI harus mampu menguasai teknologi. Hal tersebut bisa dilakukan dengan terus mengembangkan kompetensi agar yang bersangkutan dapat terus beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada bidang tugasnya.

Dalam era globalisasi, teknologi informatika menjadi suatu keharusan. Di samping itu, etos kerja yang kuat, pekerja keras, dinamis, terampil serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan hal yang bisa dilakukan dalam rangka membentuk nilai, etika, dan budaya kerja baru di internal KORPRI.

Berbenah Diri dan Memupuk Optimisme

Sudah saatnya KORPRI sebagai organisasi korps para ASN harus siap berbenah diri, memanfaatkan setiap tantangan menjadi peluang.

Kita harus terus memupuk optimisme jika ingin merubah bangsa ini ke arah yang lebih baik. Terus maju dan terus berkarya. Selamat Hari Ulang Tahun KORPRI ke 51.

“KORPRI Melayani, Berkontribusi, dan Berinovasi untuk Negeri”

3
0
Suhendar M. Said ◆ Active Writer

Seorang ASN pada Pemkab Pangkajene dan Kepulauan Provinsi Sulawesi-Selatan, Alumni S2 Magister Administrasi Publik STIA-LAN Makassar. Saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten tersebut. Juga berkecimpung di DPD II KNPI Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sebagai Wakil Sekretaris. Concern pada isu-isu kebijakan publik, kepemudaan, dan pendidikan politik di masyarakat.

Suhendar M. Said ◆ Active Writer

Suhendar M. Said ◆ Active Writer

Author

Seorang ASN pada Pemkab Pangkajene dan Kepulauan Provinsi Sulawesi-Selatan, Alumni S2 Magister Administrasi Publik STIA-LAN Makassar. Saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten tersebut. Juga berkecimpung di DPD II KNPI Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sebagai Wakil Sekretaris. Concern pada isu-isu kebijakan publik, kepemudaan, dan pendidikan politik di masyarakat.

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sekilas Pergerakan Birokrat Menulis

Galeri Buku

Event

Diskusi STIA LAN

Diskusi Makassar

Diskusi Tjikini

Kerja sama dengan Kumparan

Mengikuti Kompetisi Riset KPK

Narasumber Diskusi Publik UGM

Program Dialog

Popular Post