Literasi terdengar lebih sakti dari melek huruf, bahkan seolah bisa menggantikan ”sastra” dan “pengetahuan.” Pemerintah mendukung dengan berbagai seremoni dan kegiatan, tapi kecakapan literasi dan pendidikan bangsa Indonesia masih termasuk paling tertinggal di dunia.
Tentu ada yang perlu dibenahi dalam gerakan literasi.
Memanfaatkan Kajian Literasi Baru (New Literacy Studies), penulis menyodorkan konsepsi baru yang kontekstual dan autentik dengan mengangkat peristiwa dan praktik literasi berbasis penelitian empirik etnografik, penulis mencari cara mendayagunakan kapital budaya dan teks kultural agar melahirkan masyarakat literat, mampu memahami, memilah informasi, dan menggunakannya untuk kehidupan.
Ditulis ulang dari disertasi Sofie saat menyelesaikan program doktoralnya di University of Illinois at Urbana-Champaign, Amerika Serikat, dan tesis Tiwik saat menyelesaikan program PhD di the University of Melbourne Australia, buku ini mengajak kita untuk memaknai praktik literasi yang terpinggirkan pada marjin pendidikan nasional. Refleksi ini tentunya berkelindan dengan upaya untuk meraih capaian literasi di ufuk cakrawala global.
Peminat dan pegiat literasi, pengelola perpustakaan, praktisi pendidikan, dosen, peneliti, dan mahasiswa jurusan pendidikan, ilmu sosial, humaniora yang relevan dengan literasi patut memiliki buku ini. Anda dapat memiliki buku ini dengan melakukan pemesanan di sini.
Pegiat literasi dan sehari-harinya merupakan dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris pada Universitas Negeri Surabaya, Tulisan-tulisannya yang selalu bertemakan “literasi” membuka cakrawala berpikir para pembacanya.
0 Comments