Sensasi Tanpa Esensi

by Teddy Sukardi ◆ Expert Writer | Nov 17, 2024 | Refleksi Birokrasi | 0 comments

Tulisan ini membahas satu gejala di masyarakat yang dikenal sebagai “hype”. Gejala ini membawa pengaruh besar dalam berbagai kebijakan di banyak sektor publik maupun privat. Dengan berkembangnya pemanfaatan teknologi digital dan meluasnya penyebaran informasi elektronik telah membuat gejala “hype” juga semakin meluas dan membawa dampak positif maupun negatif.

Tulisan ini membahas pemahaman dan contoh contoh “hype” serta potensi dampak negatifnya yang perlu disadari dan dikendalikan.

Hype adalah kondisi di mana suatu hal atau peristiwa menjadi sangat populer dan banyak diperbincangkan oleh masyarakat dalam kurun waktu yang relatif singkat.

Biasanya hal ini terbentuk melalui promosi yang intensif, dukungan dari tokoh publik, dengan mengekspos faktor kebaruan, keunikan atau kelangkaan dari sesuatu tersebut. Hasilnya menjadi satu topik yang bersifat sensasional.

Beberapa Contoh Hype

Berikut ini beberapa contoh “hype” atau promosi sensasional yang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari

  • Peluncuran Produk Baru baru yang sangat dinantikan, seperti smartphone terbaru dari merek terkenal, biasanya akan muncul hype yang sangat besar. Hal ini ditandai dengan antrian panjang di toko, pembahasan di media sosial, dan peningkatan pencarian online terkait produk tersebut.
  • Konser musik dari musisi terkenal yang sedang naik daun seringkali menimbulkan hype yang tinggi. Tiket konser bisa ludes terjual dalam waktu singkat, meskipun harganya mahal dan mengharuskan penontonnya perlu ke lokasi di luar negeri dan para penggemar akan sangat antusias menantikan pertunjukan tersebut.
  • Tren fashion tertentu, seperti sepatu sneakers edisi terbatas atau pakaian dari desainer terkenal, bisa menimbulkan hype yang sangat tinggi di kalangan pecinta mode. Orang-orang rela mengantri atau membayar harga yang sangat tinggi untuk mendapatkan barang-barang tersebut.
  • Pertandingan olahraga besar, seperti final Piala Dunia atau Olimpiade, juga bisa menciptakan hype yang sangat besar. Negara-negara peserta akan bersaing untuk meraih kemenangan, dan para penggemar akan memberikan dukungan penuh kepada tim kesayangan mereka.
  • Teknologi baru yang muncul, seperti kecerdasan buatan (AI), blockchain, Internet of Things (IoT) atau metaverse, memunculkan hype yang sangat besar berbentuk banyak bahasan, seminar, program promosi dan edukasi.
  • Startup bisnis yang terkesan inovatif dan mendapat pendanaan besar seringkali menjadi pusat perhatian dan menciptakan hype di pasar, termasuk perusahaan unicorn yang mencapai valuasi miliaran dolar dan kurun waktu singkat.
  • Konsep Manajemen seperti Industri 4.0 dan Transformasi Digital yang menjadi bahasan yang luas dan tema di banyak event promosi, seminar dan pameran bahkan mendorong pembentukan dan penamaan gedung, organisasi dan posisi jabatan tertentu. 

Ciri-ciri Hype

Hype memperlihatkan beberapa ciri ciri tambahan yang dapat dikenali termasuk:

  • Perbincangan yang sangat intens di berbagai platform media sosial, forum online, dan media massa.
  • Orang-orang yang terlibat dalam hype biasanya menunjukkan antusiasme yang sangat tinggi terhadap suatu hal atau peristiwa.
  • Hype seringkali diikuti dengan peningkatan permintaan terhadap bahasan topik, produk, tiket, atau layanan yang terkait dengan hal tersebut.
  • Terbatasnya ketersediaan suatu produk atau layanan yang disengaja sehingga menciptakan kesan eksklusif dan meningkatkan minat masyarakat.

Peluang Dampak Positif

Hype, atau antusiasme yang tinggi terhadap suatu hal, dapat membawa peluang dampak positif seperti antara lain:

  • Ketika banyak orang antusias terhadap suatu produk atau layanan, mereka cenderung ingin memilikinya atau mencobanya, sehingga meningkatkan permintaan pasar.
  • Hype dapat meningkatkan visibilitas merek atau produk secara signifikan
  • Ketika banyak orang antusias terhadap suatu inovasi, mereka cenderung lebih terbuka untuk mencoba dan mengadopsi teknologi tersebut.
  • Investor cenderung tertarik pada perusahaan yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi, dan hype dapat menjadi indikator potensi tersebut.
  • Hype dapat membantu membangun komunitas di sekitar produk atau merek tertentu sehingga memberikan dukungan, berbagi informasi, dan menciptakan loyalitas pelanggan.
  • Hype dapat mendorong perusahaan untuk terus berinovasi dan mengembangkan produk atau layanan yang lebih baik.
  • Hype yang positif dapat meningkatkan moral tim dalam suatu organisasi karena karyawan merasa bahwa mereka bekerja pada sesuatu yang menarik dan penting, yang membuat mereka cenderung lebih termotivasi dan produktif.

Potensi Dampak Negatif

Meskipun banyak peluang dampak positif seperti dijelaskan singkat di atas, ada juga peluang dampak negatif yang perlu diwaspadai terkait hype. Berikut ini beberapa contoh peluang dampak negatif dari hype.

  • Ekspektasi yang Tidak Realistis, sebagai contoh peluncuran produk teknologi baru tidak memenuhi ekspektasi yang telah dibangun, pelanggan merasa kecewa dan produk tersebut dianggap gagal.
  • Gelembung Spekulasi yang ditimbulkan karena efek hype, yang kemudian pecah sehingga banyak investor yang mengalami kerugian.
  • Distorsi Prioritas dimana organisasi terlalu fokus pada pengembangan dan pemanfaatan satu produk yang sedang hype, sementara hal lain yang lebih penting  justru terabaikan.
  • Perilaku Konsumtif dimana orang mengeluarkan banyak uang untuk membeli produk karena efek hype meskipun sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.

Distorsi prioritas dan masalah lain di atas dapat terjadi dalam skala yang besar sehingga kerugian yang ditimbulkan juga bisa sangat substansial.

Meminimalisir Dampak Buruk Dari Hype

Upaya menghindari dampak buruk dari hype membutuhkan pendekatan yang komprehensif, baik dari individu, organisasi maupun masyarakat secara keseluruhan.

Berikut beberapa langkah yang dapat diambil oleh individu, organisasi maupun masyarakat.

  1. Untuk Individu
    • Berpikir Kritis, yaitu selalu mempertanyakan informasi yang didapatkan dan melakukan riset lebih lanjut sebelum mengambil keputusan.
    • Evaluasi Kebutuhan, yaitu bertanyakan pada diri sendiri apakah benar-benar membutuhkan produk atau layanan yang sedang hype
  2. Untuk Organisasi
    • Transparansi, yaitu memberikan informasi yang akurat kepada konsumen mengenai produk atau layanan.
    • Manajemen Ekspektasi, yaitu tidak menciptakan ekspektasi yang terlalu tinggi dan menyampaikan realita secara jujur.
    • Manajemen Kebijakan untuk instansi layanan publik tidak terjebak dalam kepentingan pencitraan dan sensasi dengan mengabaikan program yang memiliki tujuan dan sasaran yang lebih esensial,
  3. Untuk Masyarakat
    • Pendidikan, yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak negatif dari hype melalui pendidikan dan sosialisasi.
    • Regulasi, dimana pemerintah perlu membuat regulasi dan mengawasi dengan ketat kegiatan para pelaku usaha untuk mencegah praktik bisnis yang tidak sehat yang memanfaatkan hype.
    • Media yang Bertanggung Jawab dimana media memiliki peran penting dalam membentuk opini publik dengan menyajikan informasi secara objektif dan tidak ikut-ikutan menciptakan hype yang tidak berdasar.

Epilog

Hype dapat berdampak besar terutama bila terkait dengan program program sektoral dan lintas sektor pemerintah yang memerlukan konsistensi, fokus dan keberlangsungan jangka panjang. Teralihkan perhatian karena efek hype karena hasrat pencitraan membuat sensasi yang tidak perlu dapat berdampak substansial dan menimbulkan kerugian besar.

Bentuk kerugian itu termasuk kerugian kehilangan kesempatan untuk meningkatkan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, kehilangan momentum pembangunan karena kebijakan yang salah sasaran dan kehilangan kepercayaan.

Mencegah dampak buruk dari hype membutuhkan kesadaran dan upaya bersama dari semua pihak.

Dengan berpikir kritis, membuat keputusan yang rasional, dan mendukung kebijakan yang tepat, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bijaksana dalam menghadapi berbagai tren dan inovasi. Jangan biarkan hype yang berlebihan hanya menjadi sensasi tanpa esensi.

2
0
Teddy Sukardi ◆ Expert Writer

Teddy Sukardi ◆ Expert Writer

Author

Ketua Umum Ikatan Konsultan Teknologi Informasi Indonesia (IKTII). Ia aktif melakukan kegiatan konsultasi dalam bidang teknologi informasi seperti dalam bidang terkait Transformasi Digital, Perencanaan Strategis, Perumusan Regulasi, IT Governance, Manajemen Risiko, Audit Teknologi Informasi dan E-learning. Dapat dihubungi pada alamat surel [email protected]

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sekilas Pergerakan Birokrat Menulis

Galeri Buku

Event

Diskusi STIA LAN

Diskusi Makassar

Diskusi Tjikini

Kerja sama dengan Kumparan

Mengikuti Kompetisi Riset KPK

Narasumber Diskusi Publik UGM

Program Dialog

Popular Post