Menunggu tepat janji yang kau janjikan
untuk bertemu pada pukul enam sore
di sebuah rumah makan yang sering
kau kunjungi dulu bersama ibumu
dan mantan ayahmu
Aku menunggu di sana lebih cepat dari
jam yang sudah aku sebutkan di atas,
dan semua yang kau minta
untuk kubawakan
telah kubawa serta
Di dalam saku celana
yang kau hadiahkan untukku
kusimpan sebuah pesanan masa lalu
yang ingin kau dengar
saat kita sedang asyiknya
Memanjakan diri dengan segelas teh
kesukaanmu yang sedikit dicelup
dengan sari wangi,
seperti yang pernah dilakukan ayahmu
pada masa kecilmu
Aku tak pernah berkecil hati
jika itu yang ingin kau inginkan
dariku
Sebab di sini kita
sedang berusaha memulai
pada restu pembukaan.
Olakile, 2020
Fian N adalah nama jalanan dari Fian Nggoa. Sedang menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero-Maumere. Bergiat di Komunitas KAHE-Maumere dan ASAL (Arung Sastra Ledalero). Kecil di Boawae dan besar di Maumere. Terlibat aktif dalam penulisan nasional bersama dan puisi-puisi tersebut dibukukan, antara lain Filososfi Padi (2017), Kita Dijajah Lagi (2017), Mencari Ikan Sampai Papua (2018), Indonesia Loecoe (2018), Sajak Untuk Pindul (2018), Seokarno, Cinta, dan Sastra (2018), Soekarno dan Wong Cilik (2018), Menjemput Rindu di Taman Maluku (2018), dll. Buku kumpulan puisi tunggalnya terbaru berjudul MUSAFIR, diterbitkan pada akhir tahun 2018. likalapu.blogspot.com adalah blog yang dikelolahnya. Dia dapat dihubungi melalui WA 082144147587 dan e-mail [email protected].
bermanfaat sekali