Masih banyak tenaga kesehatan bahkan pimpinan institusi kesehatan (rumah sakit, Puskesmas dan klinik) yang belum bisa membedakan antara promosi kesehatan dan promosi institusi kesehatan, serta antara ranah promosi kesehatan dan ranah bagian kehumasan atau hubungan masyarakat. Padahal keduanya adalah hal yang berbeda.
Ada pula pimpinan institusi kesehatan yang memasukkan upaya promosi kesehatan ke unit yang menangani hubungan masyarakat. Celakanya, hubungan masyarakat dimasukkan ke unit atau tugas pokok tenaga kesehatan yang mengelola promosi kesehatan.
Secara tidak langsung, hubungan masyarakat menjadi bagian
dari promosi kesehatan atau sebaliknya, promosi kesehatan menjadi bagian dari hubungan masyarakat. Hal tersebut menimbulkan kerancuan.
Tidak jarang, institusi yang mempunyai tenaga pengelola promosi kesehatan atau tenaga fungsional promosi kesehatan, tetapi tugas utamanya adalah meliput dan mempublikasikan kegiatan institusi kesehatan atau mempublikasikan layanan yang diberikan institusi kesehatan, termasuk info layanan baru dan layanan buka tutup di institusi kesehatan.
Kerancuan ini menyebabkan tenaga pengelola atau fungsional promosi kesehatan tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan optimal.
Terlebih ketika di suatu daerah terjadi masalah kesehatan (wabah, kejadian luar biasa, keracunan, dan lain-lain), tenaga promosi kesehatan lebih fokus memberitakan layanan institusi kesehatan dibandingkan upaya peningkatan/menjaga kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif) serta upaya penanganan masalah kesehatan.
Jika ini yang terjadi, upaya pencegahan dan pengendalian penyakit termasuk masalah gizi dan lingkungan, tidak menjadi perhatian masyarakat ataupun pemangku kepentingan terkait.
Promosi Kesehatan vs Promosi Institusi Kesehatan
Salah kaprahnya promosi kesehatan dan promosi institusi kesehatan bisa terjadi karena kedua konsep tersebut memiliki kesamaan dalam kata “promosi,” namun sebenarnya mengacu pada konsep dan tujuan yang berbeda. Beberapa perbedaan antara keduanya adalah sebagai berikut:
- Pertama, promosi kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan perilaku individu atau masyarakat dalam menjaga/memelihara kesehatan dan mencegah penyakit. Sedangkan promosi institusi kesehatan bertujuan untuk mempromosikan atau memasarkan suatu institusi kesehatan, seperti rumah sakit, klinik, atau lembaga kesehatan lainnya termasuk produk layanannya dengan tujuan utama menarik pasien, memperluas jangkauan layanan, dan membangun citra positif institusi tersebut.
- Kedua, promosi kesehatan mempunyai sasaran utama individu atau masyarakat yang ingin diberi informasi dan didorong untuk mengadopsi gaya hidup sehat dan perilaku pencegahan, di samping pengambil kebijakan dan calon mitra potensial. Sedangkan sasaran utama promosi institusi kesehatan adalah calon pasien atau konsumen layanan kesehatan yang sedang mencari perawatan medis atau layanan kesehatan.
- Ketiga, promosi kesehatan mempunyai strategi advokasi, kemitraan dan pemberdayaan masyarakat yang diaplikasikan di lapangan dengan pendidikan, penyuluhan, kampanye publik, dan advokasi untuk meningkatkan kesadaran dan mengubah perilaku individu atau masyarakat terkait kesehatan. Sedangkan promosi institusi kesehatan menggunakan strategi pemasaran, iklan, branding, dan relasi publik untuk membangun citra positif, meningkatkan visibilitas, dan menarik pelanggan potensial.
- Keempat, promosi kesehatan mempunyai fokus pesan terkait dengan pencegahan penyakit, gaya hidup sehat, pola makan yang baik, olahraga/aktivitas fisik, pengurangan stres, sanitasi lingkungan dan lain-lain dalam Upaya promotif (peningkatan Kesehatan) dan preventif (pencegahan penyakit). Sedangkan promosi institusi kesehatan lebih berorientasi pada keunggulan layanan medis, kualitas perawatan/pelayanan, teknologi medis terkini, dan kemudahan akses.
Perbedaan antara promosi kesehatan dan promosi institusi kesehatan sangat penting untuk dipahami, terutama oleh para pemimpin institusi kesehatan, agar upaya promosi yang dilakukan dapat sesuai dengan tujuan yang diinginkan dan efektif dalam mencapai hasil yang diharapkan. Lebih utama lagi, yaitu dapat mengoptimalkan peran dan fungsi SDM tenaga kesehatan yang ada sesuai dengan jabatannya.
Promosi Kesehatan dan Hubungan Masyarakat
Untuk mengoptimalkan upaya promosi kesehatan, perlu juga dipahami perbedaan ranah promosi kesehatan dan hubungan masyarakat. Mengingat, sering kali kegiatan hubungan masyarakat ditumpangkan pada promosi kesehatan.
Promosi kesehatan dan hubungan masyarakat merupakan dua bidang yang berbeda, tetapi saling terkait dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Perbedaan antara promosi kesehatan dengan hubungan masyarakat adalah sebagai berikut:
- Tujuan utama promosi kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan individu atau masyarakat tentang pentingnya gaya hidup sehat, pencegahan penyakit, dan pemeliharaan kesehatan. Sedangkan hubungan masyarakat fokus pada membangun dan menjaga hubungan positif antara organisasi (misalnya, lembaga pemerintah, organisasi non-profit, atau perusahaan) dengan masyarakat, serta memahami dan menanggapi kebutuhan, keluhan dan kekhawatiran masyarakat.
- Metode dan pendekatan promosi kesehatan menggunakan strategi advokasi, kemitraan dan pemberdayaan masyarakat dengan fokus kegiatan pada pendidikan, kampanye publik, penyuluhan, dan advokasi untuk mengubah perilaku dan pola pikir yang mendukung kesehatan. Sedangkan hubungan masyarakat menggunakan strategi komunikasi, pemberitaan, kegiatan komunitas, dan riset untuk membangun kepercayaan, pemahaman, dan dukungan masyarakat terhadap organisasi atau isu tertentu.
- Fokus target promosi kesehatan pada individu atau kelompok tertentu yang ingin meningkatkan kesehatan mereka. Sedangkan hubungan masyarakat fokusnya bisa lebih luas, termasuk berbagai kelompok masyarakat, pemangku kepentingan, dan media.
- Hasil yang diharapkan dari promosi kesehatan adalah peningkatan kesadaran dan perubahan perilaku terkait dengan kesehatan, dengan harapan mengurangi risiko penyakit dan meningkatkan kesejahteraan, baik individu maupun masyarakat. Sedangkan hubungan masyarakat untuk menghasilkan hubungan yang kuat antara organisasi dan masyarakat, serta dukungan masyarakat terhadap tujuan dan kegiatan organisasi.
Dengan adanya perbedaan tersebut, seyogyanya promosi kesehatan, dan hubungan masyarakat tidak saling tumpang tindih atau dibebankan ke salah satu unit dengan tugas mencakup keduanya.
Meskipun memiliki perbedaan, promosi kesehatan dan hubungan masyarakat dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Misalnya, dalam kampanye kesehatan masyarakat, promosi kesehatan menyediakan informasi tentang praktik kesehatan yang baik, sementara hubungan masyarakat akan membantu dalam menyebarkan informasi tersebut dan membangun dukungan masyarakat terhadap upaya-upaya kesehatan.
Membedah Fungsi Penting Promosi Kesehatan dan Hubungan Masyarakat
Promosi kesehatan memiliki beberapa fungsi yang sangat penting dalam meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat secara keseluruhan. Adapun beberapa fungsi utama dari promosi kesehatan adalah sebagai berikut:
- Promosi kesehatan bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit dengan meningkatkan kesadaran tentang faktor risiko, mendorong gaya hidup sehat, dan memberikan informasi tentang tindakan pencegahan yang efektif, termasuk sanitasi lingkungan dan gizi seimbang.
- Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan melalui penyuluhan dan edukasi tentang penyakit tertentu, gejala awal, cara mencegahnya dan tindak pertama sebelum mendapatkan penanganan di fasilitas kesehatan.
- Mengubah perilaku individu dan masyarakat yang berkontribusi pada risiko penyakit, terutama terkait dengan mengurangi kebiasaan merokok, meningkatkan aktivitas fisik, memperbaiki pola makan, dan meningkatkan penggunaan layanan kesehatan preventif.
- Memberdayakan individu dalam mengontrol kesehatan mereka sendiri, dengan memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya yang diperlukan agar mampu membuat keputusan sehat.
- Pembangunan lingkungan yang mendukung gaya hidup sehat, termasuk akses yang mudah ke sumber daya kesehatan, menciptakan lingkungan yang mendukung aktivitas fisik, dan mengurangi paparan terhadap faktor risiko lingkungan.
- Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan yang lebih tinggi secara keseluruhan agar berdampak positif pada berbagai aspek kehidupan, termasuk produktivitas ekonomi, pendidikan, dan kehidupan sosial.
Secara keseluruhan, promosi kesehatan memiliki fungsi yang sangat penting dalam upaya menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Dengan menggabungkan pendidikan, pencegahan, dan pemberdayaan, promosi kesehatan dapat membantu individu dan masyarakat untuk hidup lebih lama, lebih sehat, dan lebih bahagia.
Di samping itu, fungsi hubungan masyarakat sangat penting dalam memastikan bahwa suatu organisasi atau entitas memiliki hubungan yang efektif dengan publiknya. Fungsi utama dari hubungan masyarakat adalah sebagai berikut:
- Membangun citra dan reputasi yang positif di mata publik, dengan mempromosikan nilai-nilai, misi, dan kinerja organisasi secara transparan dan meyakinkan.
- Menjaga hubungan yang baik dengan berbagai pemangku kepentingan atau stakeholder, termasuk karyawan, pelanggan, investor, pemerintah, dan masyarakat umum, mencakup penyampaian informasi yang relevan, mendengarkan masukan, dan menanggapi kekhawatiran atau pertanyaan.
- Manajemen krisis, ketika suatu organisasi menghadapi situasi krisis atau kontroversial, maka harus dilakukan perencanaan respons yang efektif, pengelolaan komunikasi dengan publik, dan meminimalkan dampak negatif terhadap citra dan reputasi organisasi.
- Mengelola komunikasi eksternal organisasi, termasuk menyebarkan informasi tentang produk, layanan, kegiatan, dan pencapaian kepada publik, media, dan pemangku kepentingan lainnya.
- Mendukung upaya pemasaran dan penjualan organisasi dengan menciptakan pesan yang menarik dan meyakinkan, serta memperkuat citra merek.
- Menyampaikan informasi dan memberikan penyuluhan kepada publik tentang isu-isu yang relevan dengan organisasi, seperti kebijakan publik, produk atau layanan baru, atau perubahan dalam layanan.
- Menjadi agen advokasi untuk organisasi, membela kepentingan mereka dalam berbagai forum, baik di tingkat politik, hukum, atau sosial.
- Melakukan evaluasi dan riset untuk memahami persepsi dan pandangan publik terhadap organisasi, serta untuk mengukur efektivitas strategi komunikasi yang telah diimplementasikan.
Fungsi hubungan masyarakat sangat luas dan mencakup berbagai aspek dalam hubungan organisasi dengan publiknya. Dengan melakukan fungsi-fungsi hubungan masyarakat yang baik dapat membantu organisasi membangun kepercayaan, mendukung pertumbuhan, dan mengatasi tantangan yang dihadapi dalam lingkungan yang terus berubah.
Promosi Institusi Kesehatan Irisan dari Hubungan Masyarakat?
Berdasarkan uraian tersebut, terjadi irisan antara promosi institusi kesehatan dengan hubungan masyarakat. Promosi institusi kesehatan dapat dianggap sebagai bagian dari fungsi hubungan masyarakat dari suatu institusi kesehatan.
Hubungan masyarakat adalah bidang yang bertanggung jawab untuk membangun dan memelihara hubungan yang baik antara organisasi dengan berbagai pemangku kepentingan atau stakeholder, seperti masyarakat umum, pasien, tenaga medis, media, pemerintah, dan lainnya.
Promosi institusi kesehatan merupakan salah satu aspek dari strategi hubungan masyarakat yang digunakan untuk mempromosikan dan membangun citra positif sebuah institusi kesehatan di mata publik dan pemangku kepentingan lainnya.
Hal ini mencakup berbagai kegiatan seperti pemasaran, branding, komunikasi eksternal, kegiatan komunitas, dan lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan minat tentang layanan yang disediakan, menarik pasien baru, mempertahankan pasien yang sudah ada, dan membangun citra positif bagi institusi kesehatan tersebut.
Dalam upaya mengoptimalkan fungsi hubungan masyarakat (humas) dalam mempromosikan insitusi kesehatan, beberapa hal yang harus dipahami mengenai keterkaitan hubungan masyarakat dengan promosi institusi kesehatan, antara lain sebagai berikut:
- Humas mengelola komunikasi eksternal institusi kesehatan dengan publik, media dan pemangku kepentingan lainnya. Ini termasuk menyebarkan informasi tentang layanan kesehatan, kegiatan, pencapaian, dan berita terkait institusi kesehatan.
- Humas bertanggung jawab untuk mengembangkan strategi pemasaran dan branding institusi kesehatan, termasuk pengembangan materi promosi, iklan, kampanye, dan kegiatan promosi lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan visibilitas dan citra institusi. Dengan demikian, humas membantu institusi kesehatan dalam pengelolaan reputasi dengan membangun citra positif dan kepercayaan masyarakat. Ini melibatkan upaya untuk mempromosikan komitmen institusi terhadap pelayanan berkualitas, keberlanjutan, dan tanggung jawab sosial.
- Humas menjalin hubungan dengan media massa untuk mendapatkan liputan yang positif tentang institusi kesehatan, memberikan informasi tentang kegiatan, menanggapi pertanyaan dan kekhawatiran, serta menyampaikan pesan-pesan penting kepada masyarakat melalui media.
- Salah satu aspek penting dari humas di bidang kesehatan adalah pemberdayaan pasien. Institusi kesehatan dapat menggunakan strategi humas untuk menyediakan informasi yang jelas dan akurat, mendengarkan kebutuhan pasien, dan melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan terkait perawatan mereka.
- Ketika institusi kesehatan menghadapi situasi krisis atau kontroversial, humas bertanggung jawab dalam merencanakan respons yang efektif, mengelola komunikasi dengan publik, dan meminimalkan dampak negatif terhadap citra dan reputasi institusi tersebut.
- Ketika institusi kesehatan menghadapi situasi krisis atau kontroversial, Humas bertanggung jawab untuk merencanakan respons yang efektif, mengelola komunikasi dengan publik, dan meminimalkan dampak negatif terhadap citra dan reputasi institusi.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa promosi kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan perilaku individu atau masyarakat dalam menjaga/memelihara kesehatan dan mencegah penyakit.
Sedangkan promosi institusi kesehatan merupakan bagian integral dari fungsi humas
pada institusi kesehatan. Hal tersebut mencakup berbagai kegiatan untuk membangun hubungan yang positif dengan berbagai pemangku kepentingan, memperkuat citra institusi, dan meningkatkan kesadaran tentang layanan kesehatan yang disediakan.
Sudah waktunya institusi kesehatan mempunyai unit atau tenaga yang khusus menangani fungsi kehumasan, sehingga tugas tersebut tidak tumpang tindih dan terpisah dengan promosi kesehatan, mengingat humas institusi kesehatan yang di dalamnya memuat upaya promosi institusi kesehatan mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda dengan promosi kesehatan.
Praktisi kesehatan dan pemerhati masalah sosial kemasyarakatan berdomisili di Sampit,
Kalimantan Tengah.
0 Comments