Peran Pendidik di Era Revolusi Digital, Apakah Masih Diperlukan?

by | Aug 16, 2025 | Birokrasi Efektif-Efisien | 0 comments

Perkembangan teknologi  dalam beberapa dekade terakhir telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk di antaranya dunia pendidikan. Berbagai platform dan media pembelajaran digital marak bermunculan. 

Platform pembelajaran daring, sistem informasi pembelajaran, perangkat lunak yang bersifat edukatif, serta kecerdasan buatan yang mampu menjawab berbagai pertanyaan hingga membuat karya seni. 

Setiap orang bisa belajar kapan saja dan di mana saja tanpa harus berinteraksi dengan seorang guru. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan yang menarik. Apakah di era revolusi digital seperti saat ini, peran seorang pendidik masih diperlukan?

Transformasi Digital Pendidikan

Saat ini ruang kelas tidak harus berupa bangunan fisik dengan perabot meja, kursi, dan papan tulis. Namun, ia dapat berupa ruang digital dari suatu aplikasi konferensi video. 

Pembelajaran tidak harus dilakukan di suatu ruang kelas, tapi dapat dilaksanakan di mana saja dan kapan saja.

Tidak hanya ruang kelas, saat ini materi pembelajaran tidak harus berupa buku fisik, buku catatan, atau penuturan dari seorang guru. Media pembelajaran dapat berupa buku digital, materi e-learning dan video di LMS, bahkan aplikasi interaktif di ponsel. 

Sumber ilmu pengetahuan tidak hanya terdapat pada seorang pendidik, tetapi sudah tersebar luas dan mudah diperoleh. 

Tidak dapat kita pungkiri bahwa teknologi memang telah menggantikan sebagian peran pendidik dalam proses pembelajaran. Meskipun begitu, hal tersebut belum tentu bisa menjadikan teknologi sebagai pengganti para pendidik.

Pendidikan dan Kemanusiaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. 

Sementara pendidik adalah orang yang mendidik, dhi. memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (KBBI).

Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan tidak hanya tentang penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan saja, tetapi juga untuk membentuk manusia menjadi manusia yang utuh dan berbudaya; manusia yang memiliki akal, hati, dan rasa kemanusiaan yang tinggi. (Kumparan, WWN, 2023). 

Dengan memperhatikan beberapa pengertian di atas, maka peran seorang pendidik bukan hanya untuk mentransfer informasi dan pengetahuan saja, tetapi juga untuk menuntun peserta didik agar memiliki akhlak dan kecerdasan pikiran yang baik. 

Dengan demikian, peserta didik tersebut dapat menjadi manusia yang mampu menggunakan akal, hati dan rasa kemanusiannya sehingga menjadi manusia seutuhnya. 

Seorang pendidik yang mendidik dengan penuh empati, cinta, dan keikhlasan akan membantu muridnya untuk menjadi versi terbaik diri mereka. Teknologi belum bisa menggantikan interaksi yang personal antara guru dan murid.

Di era kebebasan informasi saat ini, peserta didik harus pandai-pandai memilah mana informasi yang relevan dan baik untuk mereka. 

Di sinilah diperlukan peran seorang pendidik, yang diharapkan mampu mengarahkan murid-murid mereka sehingga proses pembelajaran menjadi lebih terarah serta sesuai dengan kebutuhan mereka.

Hal-hal yang bersifat logis, matematis, atau membutuhkan memori yang besar, mungkin bisa diajarkan oleh teknologi. Namun ada beberapa hal yang pengajarannya tidak bisa digantikan oleh teknologi. 

Dalam hal-hal seperti empati, etika, pembentukan karakter, integritas, dan bekerja sama dalam tim, para pendidik masih diperlukan untuk membentuk karakter dan moral para peserta didik melalui proses diskusi, pembimbingan, serta pemberian teladan yang baik.

Hal yang sangat autentik dengan kemanusiaan tersebut tidak bisa digantikan dengan teknologi.

Kolaborasi, Bukan Oposisi

Meskipun pendidik masih diperlukan, bukan berarti teknologi tidak bisa digunakan sama sekali. Begitu pula sebaliknya, meskipun teknologi bisa digunakan semaksimal mungkin dalam pendidikan, bukan berarti peran pendidik tidak diperlukan. 

Di masa mendatang, kita sudah tidak bisa lagi memilih antara pendidik dan teknologi karena keduanya bisa saling melengkapi. Pendidik dan teknologi harus saling berkolaborasi.

Seorang pendidik di era revolusi digital ini tidak hanya dituntut untuk menjadi kompeten serta menguasai substansi di bidangnya, tetapi juga dituntut untuk memiliki literasi digital yang mumpuni sehingga mampu memanfaatkan teknologi dalam mendukung proses pembelajaran. 

  • Pendidik dapat menggunakan ruang kelas digital untuk berkomunikasi dengan murid di berbagai lokasi. 
  • Pendidik dapat menggunakan multimedia interaktif untuk menyampaikan pengetahuannya. 
  • Pendidik juga dapat menggunakan teknologi sehingga peserta didik dapat merasakan pengalaman belajar yang sangat personal dan berkesan bagi mereka.

Teknologi dapat membantu dalam berbagai hal yang biasanya membutuhkan proses administrasi yang lama, atau membantu pendidik untuk menjelaskan hal yang sulit untuk disampaikan secara lisan. Sementara itu, pendidik dapat berfokus kepada aspek-manusiawi para peserta didik.

Simpulan: Pendidik yang Terus Belajar dan Semakin Diperlukan

Teknologi memang tidak bisa menggantikan pendidik, namun teknologi dapat membantu pendidik untuk memperkaya pengalaman belajar. Kehadiran pendidik sebagai seorang pembimbing, teman diskusi, serta pemberi teladan yang baik masih sangat diperlukan. 

Pendidik harus terus belajar dan bertransformasi tanpa henti untuk mengikuti perkembangan teknologi. Dengan demikian, pendidik akan selalu adaptif dan kreatif dalam menghadapi perubahan sehingga dapat selalu berkolaborasi dengan teknologi.

Dengan demikian, menjawab pernyataan di atas: Apakah di era revolusi digital seperti saat ini, peran seorang pendidik masih diperlukan?  

Jawabannya adalah iya. Peran pendidik akan selalu diperlukan meskipun perkembangan teknologi semakin pesat – bahkan mungkin semakin diperlukan.

0
0
Caesar Rudy Rahardjo ♥ Associate Writer

Caesar Rudy Rahardjo ♥ Associate Writer

Author

Penulis telah berkutat di bidang pendidikan dan pelatihan sejak tahun 2008 dan saat ini merupakan Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Pertama di Badiklat PKN BPK RI.

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sekilas Pergerakan Birokrat Menulis

Galeri Buku

Event

Diskusi STIA LAN

Diskusi Makassar

Diskusi Tjikini

Kerja sama dengan Kumparan

Mengikuti Kompetisi Riset KPK

Narasumber Diskusi Publik UGM

Program Dialog

Popular Post