Artificial Intelligence (AI) diartikan dengan berbagai variasi tergantung dari sudut pandang dan bidang keilmuan para ahli yang mendefinisikannya.
Secara umum AI didefinisikan sebagai pengembangan sistem komputer yang mampu berpikir, belajar, dan melaksanakan tugas-tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia. Beberapa ahli mendefinisikan AI dalam berbagai kalimat.
Elaine Rich dalam bukunya Artificial Intelligence, misalnya, mendefinisikan bahwa AI adalah cabang ilmu komputer yang berhubungan dengan kecerdasan komputer atau mesin cerdas, yaitu sistem yang dapat melakukan tugas, yang jika dilakukan oleh manusia akan membutuhkan kecerdasan.
Sedangkan menurut Demis Hassabis, definisi AI adalah sebagai teknologi yang bertujuan untuk membangun mesin yang mampu berpikir dan bertindak seperti manusia.
Pembangunan dan Pelayanan Kesehatan
Sebagai bagian dari pembangunan nasional, pembangunan kesehatan bertujuan untuk mencapai kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang optimal bagi individu, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan. Beberapa tujuan pembangunan kesehatan di antaranya:
- meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup,
- mencegah penyakit dan mengurangi angka kematian,
- meningkatkan akses dan mutu pelayanan, serta respons terhadap kedaruratan kesehatan.
Pada poin tujuan ke-3 terdapat kata kunci yang menarik yaitu “pelayanan kesehatan”. Lalu, apa itu pelayanan kesehatan?
Menurut pakar, pelayanan kesehatan adalah segala upaya yang diselenggarakan baik secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat.
Bagaimana AI Mendukung Pelayanan Kesehatan
Beberapa jenis pelayanan kesehatan sudah menggunakan (memanfaatkan) AI. Di antara penggunaan AI tersebut untuk pengobatan yang dipersonalisasi berdasarkan faktor genetik – riwayat medis – risiko, deteksi kanker, pemantauan pasien, robotika bedah, dan pemulihan otak.
Selain itu, yang telah lebih dulu akrab bagi masyarakat adalah pemanfaatan AI untuk diagnosis penyakit dan perawatan kesehatan mandiri. Namun, pertanyaan umumnya adalah, apakah penggunaan AI dalam pelayanan kesehatan memberikan dampak positif atau negatif?
Teknologi adalah alat (tools), seperti pada umumnya tools akan memberikan dampak positif dan negatif. Tentu kita sebagai manusia harus bisa meningkatkan kemanfaatan dan suatu tools, serta berusaha mengurangi atau bahkan menghilangkan sisi dampak negatifnya.
Dalam berbagai hal teknologi memiliki kelebihan di antaranya Kecepatan dan Efisiensi, Presisi dan Akurasi, serta kemampuan untuk menganalisis, dan menginterpretasikan data dalam jumlah besar dengan lebih cepat dan efektif daripada manusia, sehingga dapat membantu mengambil keputusan yang lebih baik.
Dengan berbagai kelebihan yang dimilikinya maka penggunaan AI dalam pelayanan kesehatan akan dapat memberikan berbagai manfaat seperti:
- Diagnosis yang lebih cepat dan akurat, dengan memanfaatkan kemampuan untuk menganalisis data medis dan membuat prediksi berdasarkan informasi sehingga dapat membantu dalam mengidentifikasi dan menentukan diagnosa penyakit dengan lebih efektif.
- Pengobatan yang lebih efektif karena dengan memanfaatkan AI dapat membantu dalam mengembangkan obat dan terapi yang lebih efektif, dengan menganalisis data genetik dan molekuler yang sangat kompleks. Hal ini dapat membantu dalam mengembangkan pengobatan yang lebih akurat dan tepat sasaran.
- Monitoring pasien, AI dapat digunakan untuk memantau kondisi pasien secara terus-menerus, dengan menggunakan sensor dan perangkat yang terhubung dengan internet (IoT). Hal ini dapat membantu dalam mengidentifikasi perubahan kondisi pasien dengan lebih cepat dan memberikan perawatan yang tepat waktu.
- Mengurangi biaya perawatan kesehatan. Dengan menggunakan AI dapat membantu mengurangi biaya perawatan kesehatan, karena AI dapat meningkatkan efisiensi dan mengotomatisasi tugas-tugas yang berulang dan menjemukan. Hal ini dapat membantu dalam meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya produksi.
Dampak Negatif AI dalam Bidang Kesehatan
Seperti telah disampaikan sebelumnya bahwa selain memberikan manfaat, penggunaan AI dalam pelayanan kesehatan juga memberikan dampak negatif. Beberapa dampak yang perlu kita hindari dari penggunaan AI dalam pelayanan kesehatan di antaranya:
- Menggantikan pekerjaan manusia. AI dapat menggantikan pekerjaan manusia sehingga dapat mengakibatkan kehilangan pekerjaan bagi manusia, khususnya pekerjaan yang bersifat rutin dan berulang. Hal tersebut dapat meningkatkan jumlah pengangguran, meningkatkan kemiskinan dan juga kriminalitas.
- Aspek keamanan. AI dapat membuka celah keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh penjahat siber untuk melakukan serangan atau kejahatan. Ini termasuk serangan pencurian data, penipuan, dan pemalsuan data, serta penggunaan data untuk hal yang tidak baik.
- Aspek privasi. AI dapat mengumpulkan data pribadi dan informasi sensitif tentang pengguna, yang dapat menimbulkan masalah privasi dan keamanan data. Hal ini dapat membahayakan identitas dan informasi pribadi seseorang jika jatuh ke tangan yang salah.
- Ketergantungan. Dalam beberapa kasus, manusia mungkin menjadi terlalu bergantung pada AI untuk mengambil keputusan penting, yang dapat menyebabkan ketergantungan yang berlebihan dan hilangnya keterampilan kritis manusia dalam pengambilan keputusan.
- Kesalahan dan Kegagalan. Penggunaan AI dalam pelayanan kesehatan berpotensi untuk terjadinya kesalahan atau kegagalan teknis, yang dapat berdampak negatif pada kinerja sistem dan mengakibatkan kerugian finansial atau bahkan nyawa manusia.
- Aspek etika. AI dapat digunakan untuk tujuan yang tidak etis, seperti mengawasi dan manipulasi manusia.
Mempertahankan Manfaat AI
Karena ada beberapa dampak yang tidak diharapkan dari pemanfaatan AI dalam pelayanan kesehatan maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mempertahankan manfaat dari AI serta mengurangi dampak negatifnya, antara lain:
- membuat regulasi dan kebijakan yang jelas dan konsisten dalam penggunaan AI untuk memastikan bahwa penggunaannya sesuai dengan aturan yang berlaku,
- mengembangkan teknologi yang bertanggung jawab dengan memperhatikan dampak jangka panjang dari teknologi tersebut dan memastikan bahwa pengembangannya dilakukan dengan bertanggung jawab,
- memperhatikan aspek sosial dan kemanusiaan dalam mengembangkan dan menggunakan AI untuk memastikan bahwa penggunaannya tidak merugikan manusia,
- pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dalam penggunaan dan pengembangan AI agar dapat dipastikan bahwa orang dapat menggunakannya dengan tepat,
- pengujian dan evaluasi secara teratur untuk memastikan bahwa AI yang digunakan bekerja dengan baik dan tidak memberikan dampak buruk.
Kasubag Program pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Telah lebih dari 25 tahun mengabdi dalam lingkup pelayanan kesehatan bagi masyarakat, serta menginisiasi Digitalisasi pada Dinas Kesehatan tempatnya mengabdi dengan menggunakan E-Puskesmas dan E-Farmasi.
0 Comments