Saat embun mulai menyegarkan bumi
Tak lupa selalu bersujudmu ada doa untuk kami
Lauk dan nasi selalu terhidang darimu sembari bersiap menjemput rejeki
Lezatnya bukan dari seribu bumbu tapi sajian cinta yang tulus dari hati
Ibu…
Sejauh apapun kami mengarungi dunia
Kembali selalu pelukmu yang selalu kami rindu
Senyummu yang menanggalkan segala lelah setelah kami tempuh segala usaha
Ibu…
Kasih kami takkan bisa mengalahkan kasihmu
Peluh kami tak sebanding dengan segala daya upayamu
Rahmat dunia akhirat yang selalu kami panjatkan pada-Nya untukmu.
Penulis adalah ASN yang sudah lama tidak merajut kata dan berkelana dengan motornya. Saat ini ia bekerja pada instansi pengawasan di bagian yang mengurusi akuntabilitas keuangan pemda dan desa.
0 Comments