(Sumber: vecteezy/@aminadesign)
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, generasi Z kini muncul dengan semangat baru. Salah satu simbol dari gerakan ini adalah penggunaan tumbler, yang tidak hanya berfungsi sebagai wadah minuman, tetapi juga sebagai lambang dari kesadaran lingkungan yang tinggi.
Di antara model-model wadah praktis yang mereka pilih,
tumbler berdiri sebagai ikon utama. Setiap kali mereka mengisi tumbler dengan minuman,
mereka bukan hanya menjaga diri tetap terhidrasi, tetapi juga mengirimkan pesan kuat;
perubahan dimulai dari hal kecil.
Lebih dari wadah praktis, tumbler kini menjadi cerminan kreativitas dan nilai yang dijunjung tinggi oleh generasi ini. Mulai dari desain yang unik hingga ornamen personalisasi, tumbler juga mencerminkan kepribadian individu.
Dalam perjalanan ini, generasi Z menunjukkan bahwa dengan tindakan kecil, mereka bisa menciptakan gelombang perubahan yang besar, menginspirasi orang lain untuk bergabung dalam misi menyelamatkan bumi tercinta kita.
Gen Z dan Isu Keberlanjutan Lingkungan
Dalam beberapa tahun terakhir, generasi Z menunjukkan komitmen yang kuat terhadap keberlanjutan, dan salah satu alat utama dalam perjuangan ini adalah tumbler.
Menurut data dari World Economic Forum, lebih dari 1 juta botol plastik digunakan setiap menit di seluruh dunia, menciptakan krisis limbah yang mendesak. Sebuah survei menunjukkan bahwa sekitar 70% anak muda merasa lebih baik saat menggunakan produk ramah lingkungan, termasuk tumbler, karena mereka merasa menjadi bagian dari solusi.
Pada kehidupan manusia di lingkungan memang tidak terlepas dengan penggunaan plastik dan sampah. Setiap hari bahkan setiap tahun tingkat pengeluaran sampah semakin bertambah seiring dengan pola kebutuhan pada manusia itu sendiri, yang dampak buruknya tidak hanya pada manusia saja, tetapi juga pada lingkungan.
Sampah merupakan barang atau bahan yang sudah tidak lagi dibutuhkan atau digunakan oleh manusia. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan 30,97 juta ton timbulan sampah pada tahun 2023 (Adi Ahdiat:2024).
Atas dasar tersebut, penangan sampah di Indonesia, sejatinya perlu mendapat atensi yang tinggi. Masih banyak masyarakat Indonesia yang menganggap bahwa sampah tidak akan berarti terhadap kehidupannya.
Namun, pada kenyataannya, permasalahan sampah dapat mengakibatkan bencana alam yang akan mengakibatkan efek buruk terhadap kehidupan manusia.
Penggunaan teknologi digital dan sosial media yang telah menjadi makanan sehari-hari para generasi Z, membuat mereka mudah memiliki akses informasi. Kemudahan terhadap akses informasi ini membuat mereka memiliki lebih banyak pengetahuan serta pandangan yang lebih terbuka dan global, yang selanjutnya berdampak pada munculnya kepedulian terhadap isu-isu lingkungan dan sosial.
Hal ini tercermin dalam keseharian para gen Z, khususnya di kalangan mahasiswa, yang lebih memilih produk ramah lingkungan, contohnya penggunaan tumbler.
Tumbler: Lebih dari Sekedar Alat Minum
Penggunaan tumbler di kalangan mahasiswa generasi Z mencerminkan kesadaran lingkungan yang tinggi dan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan. Tidak hanya itu, dukungan pihak universitas menjadi bukti terhadap upaya mengurangi limbah plastik dengan menghindari penggunaan botol sekali pakai yang dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan.
Penggunaan tumbler mendorong pola hidup sehat di kalangan mahasiswa. Dengan membawa tumbler, memungkinkan mahasiswa untuk mengisi ulang minuman yang sehat dan gratis, seperti air putih, yang terdapat di lorong-lorong ruang kelas, ataupun di berbagai spot yang ada di kampus.
Minum air putih menjadi tren, alih-alih minuman manis yang sering dijual dalam kemasan plastik yang diragukan kebersihan dan keamanan kandungan gula serta gizinya.
Tumbler juga berfungsi sebagai sarana ekspresi diri. Para mahasiswa dapat memilih desain tumbler miliknya, sesuai dengankepribadian mereka. Tumbler yang terpersonalisasi ini menunjukkan bahwa tumbler lebih dari sekadar alat minum.
Epilog: Memulai dengan Langkah Kecil
Penggunaan tumbler menjadi inspirasi bagi orang lain di sekitar mereka untuk ikut serta dalam gaya hidup berkelanjutan. Ketika satu orang membawa tumbler, memungkinkan memicu teman-temannya untuk melakukan hal yang sama, menciptakan gelombang positif.
Fenomena penggunaan tumbler di kalangan generasi Z, bukanlah sekadar pilihan gaya hidup melainkan panggilan untuk gerakan yang mendesak
dan penuh makna untuk kesejahteraan masyarakat dan lingkungan.
Dengan setiap gelas yang terisi, kita bukan hanya mengurangi limbah plastik, tetapi juga berinvestasi dalam masa depan yang lebih sehat.
Mari kita ambil langkah kecil namun signifikan dengan bergabung dalam gerakan zero waste yang sedang berkembang. Dengan membawa tumbler, kita menunjukkan bahwa kita peduli dan berkomitmen untuk menjadi agen perubahan.
Mari bersama sama menjadi bagian dari gerakan ini, setiap tetes yang kita hemat adalah langkah menuju dunia yang lebih baik. Bergabunglah sekarang, dan jadilah inspirasi bagi orang lain untuk ikut serta dalam perjalanan menuju kehidupan keberlanjutan.
Ketika memasuki dunia kerja, penulis pasti kaget. Tumbler bukan hanya cerminan untuk menjaga kelestarian alam atau lingkungan. tapi tumbler juga bisa menjadi souvenir seminar kit, media promosi, sampe sebagai ajang pamer status sosial, flexing, dsb. di kampus gitu juga kah?