Dana Bagi Hasil yang Inklusif di Indonesia

by Lucky Akbar ◆ Professional Writer and Active Poetry Writer | Dec 16, 2022 | Birokrasi Efektif-Efisien | 1 comment

Dana Bagi Hasil (DBH) adalah salah satu bentuk pembiayaan yang dapat digunakan oleh pemerintah untuk mendukung pembangunan di Indonesia. Dana ini biasanya diperoleh dari sumber-sumber pendapatan negara, seperti pajak, dan kemudian dibagi kepada daerah-daerah atau sektor-sektor tertentu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Tujuan dari Dana Bagi Hasil adalah untuk memberikan dukungan keuangan bagi daerah-daerah atau sektor-sektor yang membutuhkan, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat. 

Dana Bagi Hasil (DBH) merupakan dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka persentase tertentu untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

Dana ini dialokasikan dengan maksud untuk memperbaiki keseimbangan vertikal antara pusat dan daerah dengan memperhatikan potensi daerah penghasil.

Pada tahun 2022, pagu Dana Hasil mengalami peningkatan sebesar Rp47,2 triliun dari alokasi tahun 2021 yang sebesar Rp105,26 triliun menjadi Rp152,46 triliun.

Mengapa Perlu Inklusif?

Dana bagi hasil perlu dilaksanakan secara inklusif untuk memperluas akses ke layanan publik. Dana bagi hasil yang inklusif dapat membantu pemerintah daerah dalam menyediakan layanan publik yang lebih merata kepada seluruh masyarakat di daerah tersebut, termasuk masyarakat yang tinggal di wilayah terpencil atau terisolir.

Selain itu, dana bagi hasil juga dilaksanakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.  Dengan adanya dana bagi hasil yang inklusif, pemerintah daerah dapat mengelola dan mengembangkan wilayahnya dengan lebih baik, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut.

Yang lebih penting lagi, dana bagi hasil diperuntukkan agar dapat mengurangi ketimpangan ekonomi: Dana bagi hasil yang inklusif dapat membantu mengurangi ketimpangan ekonomi di antara daerah-daerah di Indonesia, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum.

Hambatan Inklusifitas

Terdapat beberapa hambatan atau tantangan dalam mewujudkan inklusifitas dana bagi hasil kepada daerah di Indonesia, di antaranya adalah beberapa hal berikut.

Ketidakseimbangan sumber daya. Banyak daerah di Indonesia yang memiliki sumber daya alam yang kaya, seperti minyak, gas, dan batu bara, sementara daerah lain tidak memiliki sumber daya tersebut. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan dalam penerimaan dana bagi hasil di antara daerah-daerah di Indonesia.

Walaupun dana bagi hasil diberikan kepada daerah, belum tentu kebutuhan dasar masyarakat di daerah tersebut terpenuhi. Hal ini dapat disebabkan oleh kurang optimalnya pengelolaan dana bagi hasil oleh pemerintah daerah, atau karena adanya kendala-kendala lain.

Masalah korupsi juga merupakan hambatan bagi inklusifitas dana bagi hasil kepada daerah. Jika terjadi korupsi dalam pengelolaan dana bagi hasil, maka tidak semua masyarakat di daerah tersebut akan merasakan manfaatnya.

Pemerintah daerah di Indonesia juga seringkali mengalami keterbatasan sumber daya manusia yang kompeten dalam mengelola dan mengembangkan wilayahnya, sehingga dapat menghambat terwujudnya inklusifitas dana bagi hasil.

Perencanaan dan penganggaran yang kurang baik juga dapat menjadi hambatan bagi inklusifitas dana bagi hasil kepada daerah. Jika perencanaan dan penganggaran yang dilakukan tidak tepat sasaran, maka dana bagi hasil yang diterima daerah tidak akan mampu memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat setempat.

Kunci Inklusifitas

Untuk memastikan bahwa Dana Bagi Hasil benar-benar inklusif, pemerintah perlu memperhatikan beberapa hal. Pertama, perlu ada mekanisme yang transparan dan akuntabel untuk menentukan bagaimana dana tersebut akan dibagikan kepada daerah-daerah atau sektor-sektor yang membutuhkan.

Kedua, perlu ada kriteria yang jelas dan obyektif untuk menentukan siapa yang akan menerima dana, agar tidak ada kecurangan atau diskriminasi.

Ketiga, perlu ada mekanisme monitoring dan evaluasi yang efektif untuk memastikan bahwa dana tersebut benar-benar digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Dengan demikian, Dana Bagi Hasil dapat menjadi salah satu alat yang efektif untuk mendukung pembangunan yang inklusif di Indonesia.

Bagaimana baiknya mengelola dana bagi hasil di daerah?

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mengelola Dana Bagi Hasil dengan baik. Pertama, perlu ada rencana anggaran yang jelas dan terukur, yang menjelaskan bagaimana dana tersebut akan digunakan untuk mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan.

Kedua, perlu ada mekanisme monitoring dan evaluasi yang efektif untuk memastikan bahwa dana tersebut benar-benar digunakan sesuai dengan rencana anggaran yang telah ditetapkan.

Ketiga, perlu ada kebijakan yang jelas dan transparan mengenai bagaimana dana tersebut akan dibagikan kepada masyarakat, agar tidak ada kecurangan atau diskriminasi.

Keempat, perlu ada komunikasi yang efektif antara pemerintah daerah dengan masyarakat, agar masyarakat dapat mengetahui bagaimana dana tersebut akan digunakan dan memberikan masukan yang bermanfaat.

Dengan demikian, Dana Bagi Hasil dapat menjadi salah satu alat yang efektif untuk mendukung pembangunan yang inklusif di daerah.

Apa yang harus dilakukan apabila terdapat masalah dalam alokasi Dana Bagi Hasil di Daerah?

Secara umum, jika terjadi masalah dengan Dana Bagi Hasil di suatu daerah, pemerintah daerah dan pemerintah pusat perlu bekerja sama untuk menyelesaikannya.

Pertama, perlu dilakukan investigasi terhadap masalah yang terjadi, agar dapat diketahui penyebabnya dan cara mengatasinya.

Kedua, perlu dilakukan tindakan tegas terhadap siapa pun yang terlibat dalam kecurangan atau pelanggaran hukum yang terkait dengan Dana Bagi Hasil.

Ketiga, perlu dibuat kebijakan-kebijakan yang lebih baik untuk mengelola Dana Bagi Hasil di daerah, agar masalah semacam ini tidak terjadi lagi di masa yang akan datang.

Dengan demikian, Dana Bagi Hasil dapat terus menjadi salah satu alat yang efektif untuk mendukung pembangunan di daerah.

Bagaimana pengelolaan Dana Bagi Hasil yang berkeadilan di era otonomi daerah?

Pengelolaan Dana Bagi Hasil yang berkeadilan sangat penting dalam era otonomi daerah, karena dana tersebut merupakan sumber pendanaan utama bagi pemerintah daerah dalam mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan.

Untuk memastikan bahwa Dana Bagi Hasil dikelola secara berkeadilan, pemerintah daerah perlu memperhatikan beberapa hal.

Pertama, perlu ada mekanisme yang transparan dan akuntabel untuk menentukan bagaimana dana tersebut akan dibagikan kepada daerah-daerah atau sektor-sektor yang membutuhkan.

Kedua, perlu ada kriteria yang jelas dan obyektif untuk menentukan siapa yang akan menerima dana, agar tidak ada kecurangan atau diskriminasi.

Ketiga, perlu ada mekanisme monitoring dan evaluasi yang efektif untuk memastikan bahwa dana tersebut benar-benar digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Keempat, perlu ada komunikasi yang efektif antara pemerintah daerah dengan masyarakat, agar masyarakat dapat mengetahui bagaimana dana tersebut akan digunakan dan memberikan masukan yang bermanfaat.

Dengan demikian, Dana Bagi Hasil dapat terus menjadi salah satu alat yang efektif untuk mendukung pembangunan yang inklusif di era otonomi daerah.

Penutup 

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mengelola Dana Bagi Hasil dengan baik.

Pertama, perlu ada rencana anggaran yang jelas dan terukur, yang menjelaskan bagaimana dana tersebut akan digunakan untuk mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan.

Kedua, perlu ada mekanisme monitoring dan evaluasi yang efektif untuk memastikan bahwa dana tersebut benar-benar digunakan sesuai dengan rencana anggaran yang telah ditetapkan.

Ketiga, perlu ada kebijakan yang jelas dan transparan mengenai bagaimana dana tersebut akan dibagikan kepada masyarakat, agar tidak ada kecurangan atau diskriminasi.

Keempat, perlu ada komunikasi yang efektif antara pemerintah daerah dengan masyarakat, agar masyarakat dapat mengetahui bagaimana dana tersebut akan digunakan dan memberikan masukan yang bermanfaat.

Dengan demikian, Dana Bagi Hasil dapat menjadi salah satu alat yang efektif untuk mendukung pembangunan yang inklusif di daerah.

0
0
Lucky Akbar ◆ Professional Writer and Active Poetry Writer

Jabatan sebagai Kepala Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan Ditjen Pajak Jambi tidak menghalanginya untuk terus menulis.

Lucky Akbar ◆ Professional Writer and Active Poetry Writer

Lucky Akbar ◆ Professional Writer and Active Poetry Writer

Author

Jabatan sebagai Kepala Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan Ditjen Pajak Jambi tidak menghalanginya untuk terus menulis.

1 Comment

  1. Avatar

    Terima kasih pencerahannya

    Reply

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sekilas Pergerakan Birokrat Menulis

Galeri Buku

Event

Diskusi STIA LAN

Diskusi Makassar

Diskusi Tjikini

Kerja sama dengan Kumparan

Mengikuti Kompetisi Riset KPK

Narasumber Diskusi Publik UGM

Program Dialog

Popular Post