Olahraga, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh. Olahraga juga bisa diartikan sebagai aktivitas yang melibatkan fisik dan keterampilan dari individual ataupun kelompok. Salah satunya ialah lari, aktivitas olahraga yang dapat dilakukan di dalam ataupun di luar ruangan.
Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. “Mens Sana In Corporesano”. Dengan teori ini, saya ingin mengajak sekali lagi kepada teman-teman ASN untuk melihat betapa pentingnya menjaga kesehatan tubuhnya, yang nantinya akan berpengaruh kepada produktivitas bekerja.
Pola hidup sehat perlu dibudayakan dengan menjaga pola tidur, pola makan, dan pola beraktivitas menjadi modal utama dalam menjaga kesehatan tubuh.
Pengalaman Pribadi dan Kebiasaan Berlari
Boleh dikatakan, saya adalah orang yang sangat berupaya menjaga kesehatan. Hal ini berawal dari pesan moral seseorang, yaitu ayah saya. Beliau mendidik untuk menerapkan budaya hidup sehat sejak dini dan tertanam hingga kini.
Salah satu yang menjadi perhatian dalam menjaga kesehatan tubuh adalah menghindari kebiasaan merokok sejak dini.
Kata ayah, tidak ada manfaat yang diperoleh dari menghisap rokok, justru ia akan menjadi probematika kesehatan tersendiri di masa tua nanti. Ternyata, di dalam asap rokok setidaknya ada sekitar 5.000 senyawa berbeda yang sebagiannya bersifat racun bagi tubuh.
Selain menghindari merokok, berlari adalah kegiatan aktifitas yang biasa saya lakukan pada sela-sela pekerjaan rutin, untuk menjaga kesehatan. Kebiasaan ini tidak terbentuk secara otomatis begitu saja. Memang perlu waktu, niat, dan usaha yang cukup mendalam.
Olahraga lari sangat berperan penting dalam peningkatan kinerja sehari-hari, karena secara ilmiah aktivitas lari memicu dihasilkannya hormon endorfin yang dapat menimbulkan efek kesenangan dan meningkatkan imunitas tubuh.
Olahraga lari sangatlah mudah dilakukan, di manapun, di dalam maupun di luar ruangan. Saya sendiri lebih menyukai olahraga di luar ruangan karena banyaknya oksigen yang sangat baik dan dibutuhkan oleh jantung (kecuali pada saat malam hari).
Olahraga lari sangat disarankan rutin dilakukan seminggu 3 kali dengan interval jarak 5 kilometer ditambah dengan pola tidur dan pola makan sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG).
Manfaat Olahraga Lari
Manfaat berlari yaitu dapat menstabilkan peredaran darah, menguatkan jantung, mempertahankan metabolisme tubuh agar tetap prima, serta mampu mempertahankan kekuatan otot pada tubuh dan rangka. Adapun waktu yang baik untuk berlari adalah sebagai berikut:
Pagi Hari
Berolahraga pagi hari sangat direkomendasikan pukul 6-8 pagi. Pada jam-jam ini, kadar oksigen yang tinggi dan udara yang masih bersih ditambah dengan sinar matahari yang terik (saat kondisi cerah) sangat baik bagi para pelari.
Siang Hari
Berolahraga lari siang hari dapat mengeluarkan keringat yang sangat cepat, karena udara panas dan lembab. Secara otomatis tubuh akan mempercepat proses pembakaran lemak dan mempercepat pembuangan racun dalam tubuh melalui keringat, kemudian berat badan akan cepat turun.
Akan tetapi, dampak buruk juga menyertai bilamana lari pada siang hari, yaitu tubuh akan cepat mengalami dehidrasi dan cepat mengalami kelelahan berlebih.
Sore Hari
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh University of California, berlari pada sore hari akan membuat tubuh memberikan sinyal untuk cepat tidur. Hal itu disebabkan oleh menurunnya tekanan darah akibat dari otot yang berkontraksi selama berlari.
Selain itu, waktu sore adalah waktu ideal karena suhu inti tubuh sedang mencapai puncaknya saat sore hari. Pada kebanyakan orang, puncak suhu inti terjadi dalam rentang waktu pukul 4 sampai 5 sore. Fakta ini didapatkan dari penelitian tentang ritme sirkadian yang juga menyatakan, olahraga di sore hari akan memberikan hasil yang lebih efektif.
Malam Hari
Sebagian orang baru memiliki waktu untuk berolahraga lari pada malam hari. Menurut para ahli, berlari pada jam 6-7 malam masih cukup baik. Namun, sebaiknya tidak lebih dari jam tersebut, karena sel-sel dalam tubuh sebenarnya sudah masuk pada fase istirahat dan tidak maksimal jika dilakukan aktivitas fisik.
Manfaat Lain dari Olahraga Lari
Transformasi olahraga lari sekarang telah berkembang begitu signifikan, salah satunya dengan adanya event Virtual Run. Event ini banyak diadakan di masa pandemi covid-19 sebagai adaptasi untuk para pelari. Mereka tetap melakukan aktifitas lari di manapun berada, dengan tetap memerhatikan prokes sesuai dengan standar WHO.
Komunitas
Komunitas berperan penting untuk para pelari. Sudah terbukti betapa pentingnya lingkungan yang saling menguatkan. Pelari perlu mengikuti beberapa komunitas lari di tempat kerja ataupun komunitas di masing-masing kota/kabupaten. Dalam komunitas, kita dapat saling berbagi dan bertukar pengalaman, sehingga semangat berolahraga tetap terjaga.
Event
Mengikuti beberapa event lomba lari sangat memotivasi diri untuk mengukur kemampuan berlari. Biasanya, beberapa event yang dilombakan adalah 5KM, 10KM, 21KM (Half Marathon), 42KM (Full Marathon), dan Ultra Marathon dll.
Akan tetapi, semenjak pandemi covid-19 melanda dunia, terjadi perubahan paradigma pelaksanaan event lari yang sebelumnya diadakan secara langsung berubah menjadi virtual. Secara teknis kita berlari dengan bantuan aplikasi strava, smartwatch, ataupun aplikasi yang disediakan oleh penyelenggara event sebagai alat perekam pada saat berlari.
Olahraga untuk Hidup yang Seimbang
Bekerja merupakan aktivitas yang dilakukan oleh orang dewasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Karenanya, para pekerja perlu selalu mengupayakan untuk bekerja secara optimal dan bugar setiap waktu.
Dalam hal ini, olahraga menjadi alternatif penting untuk membantu mengelola stres, memberikan energi untuk beraktivitas, meningkatkan kinerja otak, menurunkan risiko penyakit, dan menjadi media membangun hubungan baik dengan teman kerja.
Pada hakikatnya, guna mewujudkan Work Life Balance, seorang ASN haruslah dapat mengelola waktu untuk bekerja, menjalani hobi, mengurus keluarga, dan berolahraga; sehingga mencapai kondisi mental dan fisik yang seimbang agar tidak gampang sakit ataupun stres.
Dengan semua ulasan di atas, saya berharap ada semangat dan pencerahan yang ditularkan. Harapan kita, tentunya, ke depan ASN dapat memprioritaskan olahraga lari di manapun berada. Setidaknya, tiga kali dalam seminggu.
ASN, Ayo Olahraga Lari!
Penulis adalah seorang ASN yang bekerja di sebuah Kementerian Pusat. Alumni dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Tahun lulus 2018. Memiliki hobi membaca, menulis, berolahraga, dan kebersamaan.
Keren adik satu ini