Prolog
Berbeda dengan Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) dan Manajemen yang lahir lebih dulu, maka Jurusan Akuntansi Universitas Andalas (Unand) Padang adalah anak bungsu di lingkungan Fakultas Ekonomi yang kini berubah menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Kampus Jati dan Limau Manis menjadi saksinya.
Dua November telah kami tetapkan sebagai hari yang bersejarah. 40 tahun sudah usiamu kini. Usia yang cukup matang dalam kisah dan perjalanan panjang. Kita patut berbangga menjadi bagian dari sebuah nama besar.
Kini, saatnya kita berkumpul, membangun kebersamaan di tengah tantangan zaman yang makin tak ringan. Kini saatnya kita bahu membahu dan bergandeng tangan di tengah kompetisi yang kian ketat.
Akuntansi Unand Padang, kami bangga padamu. Dengan selembar ijazah dari almamater kami gagah berani bertarung menantang hidup. Dengan tempaan selama lima tahun, enam tahun, bahkan ada yang hingga sembilan tahun atau sepuluh tahun, justru membuat kami kian matang.
Life Begins at Forty
40 tahun adalah saat usia menuju titik puncak dan menjadi awal hari depan yang kian cemerlang. Waktu kian dekat menuju hari puncak. Ranah Minang tak sabar menanti para alumni untuk kembali berkumpul, bernostalgia, menjalin networking, intermezo, dan me-refresh kepenatan akibat lelah di pekerjaan.
Dari berbagai penjuru kota di tanah air kami akan berkumpul di Padang kota tercinta, mengenang masa-masa susah hingga kini. Zaman kian berubah dan para alumni akan terus berkiprah demi nama besar Unand.
Tak semua dari kami menjadi orang kantoran. Sebagian ada yang memutuskan menjadi usahawan. Kami bangga, ada alumni yang menjadi birokrat, bankir, akademisi, praktisi, auditor internal, auditor eksternal, hingga menjadi politisi dan pejabat gubernur. Selain itu ada juga yang memutuskan menjadi pengusaha dan berwirausaha. Apapun profesinya kami merasa tertantang untuk menjaga nama besar Akuntansi Unand Padang.
Di awal September 2018 lalu, salah satu alumni Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Unand Padang dilantik menjadi penjabat Gubernur Bali. Inilah salah satu prestasi tertinggi alumni Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Unand Padang yang sempat terekam dalam usia yang memasuki 40 tahun.
Siapakah gerangan yang menjadi penjabat Gubernur Bali tersebut. Alumnus Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Unand Padang angkatan 1981 ini bernama Drs. Hamdani, Ak, MM. Terakhir jabatan beliau adalah staf ahli Menteri Dalam Negeri.
Apa Makna Jabatan dan Posisi Bagi Alumni?
Sebelum mengulas lebih jauh, saya ingin memotret beberapa jabatan yang cukup strategis yang sudah diraih oleh alumni Akuntansi Unand Padang. Jabatan kepala dinas dan kepala badan di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan kabupaten/kota sudah cukup banyak. Untuk level direksi, kepala divisi dan kepala departemen di beberapa BUMN juga sudah tak terhitung lagi.
Di luar pemerintahan dan BUMN, peran alumni di pasar tenaga kerja seperti Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Konsultan Pajak juga tak bisa dianggap enteng. Para alumni di beberapa KAP besar juga tak terhitung. Namun, perlu ada data resmi terkait hal ini.
Sebelum acara puncak Reuni Akbar juga digelar sharing seasion, pada tanggal 29-31 Oktober 2018 dan Seminar Nasional 1 November 2018 di Kampus Limau Manis Universitas Andalas. Puncak Reuni Akbar akan diselenggarakan tanggal 2 November 2018 di Hotel Kyriad Bumi Minang Padang. Kehadiran para alumni di pertemuan akbar tersebut sangatlah penting dan dinantikan.
Hingga hari ini sumbangan dari para donatur sudah mendekati sebesar 1 Milyar rupiah. Dan hampir 500 orang alumni saat ini sudah menyatakan kesediaannya untuk hadir.
Meloncatlah Lebih Tinggi
Sambil menikmati udara segar kota Bandung di pagi ini saya pun mencatat banyak kiprah alumni Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Unand selama ini yang semakin diperhitungkan, baik di birokrasi pemerintahan maupun di luar birokrasi pemerintahan. Jika sebelumnya hanya jabatan terkait akuntansi, audit, dan perpajakan yang dirambah. Namun, dengan segala potensi yang dimiliki ternyata bidang lain pun sudah dimasuki dan berhasil.
Jika dulu hanya di badan atau institusi terkait auditing dan keuangan maka saat ini juga merambah di kementerian lain. Peran alumni menjadi kian penting menyambut tantangan yang kian tak ringan.
Berdasarkan data Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi saat ini posisi Universitas Andalas berada di posisi ke-10 nasional. Oleh karena itu, alumni Akuntansi Unand Padang pun harus bisa menembus posisi 10 besar Nasional dan terbaik di luar pulau Jawa. Alumni Akuntansi Unand Padang harus bisa sejajar dengan alumni Akuntansi UI, UGM, Unpad, dan Undip. Hal ini jelas tidak mustahil dicapai melihat kiprah alumni hingga saat ini.
Pertemuan 40 tahun Akuntansi Unand Padang dapat juga dijadikan sebagai ajang berbagi pengalaman bagi para alumni kepada para junior yang akan melanjutkan kiprahnya yang lebih hebat lagi bagi kejayaan Akuntansi Unand Padang. Pertemuan ini selain mendekatkan antara dunia kampus dengan praktik kerja di lapangan yang kadang tak didapatkan selama di bangku kuliah, juga akan semakin mendekatkan dan merekatkan para alumni demi kemajuan Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Unand Padang.
Epilog
Ayo Uda dan Uni, kawan-kawan, serta adiak-adiak kasadonyo. Mari kito pulang ka Padang. Maramikan alek kito. Yang di Padang jaan sampai lupo. Mangumpua yang taserak manyambuik masa depan gilang gemilang. Melompatlah lebih tinggi untuk kemajuan negeri dan membuat reputasi kita makin tinggi.
Pasti Bisa. Bersama Kita Bisa. Insya Allah….***
Pegawai BPKP yang dipekerjakan di Kementerian PAN dan RB dan kandidat Doktor pada Program Doktor Ilmu Sosial di Universitas Pasundan. Seorang penulis buku dan sudah menulis lebih dari 20 buku.
Renyaah. Enak dibaca. Flash yg indah
Alhamdulillah, kereeeen tulisannyo pak Adrinal. Semoga para alumni Akuntansi Unand tetap bisa menjaga nama baik Almamater dan bermanfaat dimanapun dia berada. Aamiin
Sukses terus pak!
Hebaaat …kesibukan kantor tidak menghalangi untuk tetap menulis
Basamo mako manjadi
Tulisan dan diskusi dengan bapak mampu memberi motivasi untuk kami para birokrat….semangatttt….
Mantap Da, tagak bulu ramang wak mambaconyo. Apolai paragraf terakhir prolog, tapek bana rasonyo..