135 Tahun KHD: Menerjemahkan Pikiran Ki Hadjar Dewantara ke dalam Aksi Nyata

by Sopian Purba ♥ Associate Writer | May 10, 2024 | Birokrasi Melayani | 0 comments

Konsep Memerdekakan Siswa Menurut Ki Hajar Dewantara - NaikPangkat.com

Bulan Mei identik dengan Hari Pendidikan Nasional, yang juga identik dengan sosok teladan seorang pahlawan nasional bernama Ki Hadjar Dewantara (KHD).

KHD, sebagai tokoh pendidikan di  Indonesia, memahami pengajaran sebagai bagian utama  dari pendidikan. Baginya, pendidikan harus  mampu memerdekakan anak-anak dengan menuntun agar mereka mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. 

Konsep ini menekankan pentingnya pengembangan kekuatan kodrat anak-anak sesuai dengan kondisi alam dan zaman. 

Memperingati hari pendididikan nasional tahun 2024 ini, penulis ingin mengajak kita untuk mengaktualisakan beberapa  pikiran  pendidikan KHD. 

  1. Pendidikan untuk semua

Pendidikan harus dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat tanpa memandang status sosial, ekonomi, dan budaya. Pendidikan harusnya memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang untuk mengembangkan potensinya secara optimal. 

Pendidikan yang merata dan inklusif sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang adil dan berbudaya. 

  1. Pendidikan yang berpusat pada kebudayaan sendiri

Pendidikan semestinya mengutamakan nilai-nilai budaya Indonesia dalam proses pendidikan sehingga menghasilkan generasi yang mencintai dan melestarikan budaya bangsa. 

Pendekatan pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai, tradisi, dan warisan budaya lokal ke dalam proses pembelajaran menekankan pentingnya memahami dan melestarikan identitas budaya suatu masyarakat dalam konteks pendidikan. 

Dengan berlandaskan budaya, pendidikan diharapkan dapat: 

  • Melestarikan identitas budaya: mengajarkan nilai-nilai, tradisi, dan bahasa lokal sehingga generasi muda dapat memahami dan menghargai warisan budaya mereka. 
  • Mengembangkan kesadaran budaya: membantu siswa memahami peran dan pentingnya budaya dalam kehidupan sehari-hari serta dalam hubungan dengan masyarakat lain. 
  • Mendorong kreativitas dan inovasi: budaya lokal seringkali menjadi sumber inspirasi untuk menciptakan karya-karya baru dalam berbagai bidang, seperti seni, sastra, dan teknologi. 
  • Memperkuat jati diri: identitas budaya yang kuat dapat memberikan kepercayaan diri dan rasa memiliki yang positif pada individu. 
  • Menjaga keberagaman: dengan memahami dan menghargai budaya satu sama lain, masyarakat dapat hidup berdampingan secara harmonis meskipun berbeda latar belakang budaya.

Dalam konteks pendidikan formal, pendekatan ini bisa diwujudkan melalui penyelarasan kurikulum dengan nilai-nilai budaya lokal, penggunaan literatur dan materi ajar yang berbasis budaya, serta melibatkan komunitas lokal dalam proses pembelajaran. 

Dengan demikian, pendidikan tidak hanya menjadi sarana untuk memperoleh pengetahuan, tetapi juga sebagai upaya untuk memperkokoh dan melestarikan identitas budaya suatu bangsa.

  1. Pendidikan yang mengembangkan kepribadian 

Mendorong siswa untuk mengembangkan potensi diri secara utuh, tidak hanya dalam hal akademis tetapi juga aspek kepribadian dan keterampilan. Hal ini mencerminkan pendekatan pendidikan holistik untuk membentuk individu yang seimbang dalam berbagai aspek kehidupan. 

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mendorong pengembangan potensi diri secara utuh adalah: 

  • Memberikan kesempatan untuk eksplorasi: berikan siswa kesempatan untuk mencoba hal-hal baru di luar kegiatan akademis, seperti seni, olahraga, atau kegiatan sosial. 
  • Mendorong refleksi diri: ajarkan siswa untuk melakukan refleksi diri secara teratur, agar mereka dapat mengenali kelebihan dan kekurangan diri mereka serta memahami bagaimana mereka dapat berkembang lebih baik. 
  • Menyediakan dukungan dan bimbingan: berikan dukungan dan bimbingan kepada siswa dalam mengembangkan potensi diri mereka, baik dari segi akademis maupun non-akademis. 
  • Memberikan kesempatan kepemimpinan: beri kesempatan kepada siswa untuk memimpin dalam berbagai kegiatan di sekolah, sehingga mereka dapat mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan kerjasama. 
  • Mendorong kreativitas: berikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan kreativitas mereka, baik dalam bentuk seni, penulisan, maupun inovasi dalam pembelajaran. 
  • Memberikan kesempatan untuk belajar dari pengalaman: biarkan siswa belajar dari pengalaman mereka sendiri, baik yang baik maupun yang buruk, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang sebagai individu yang lebih baik. 

Dengan mendorong pengembangan potensi diri secara utuh, diharapkan siswa dapat menjadi individu yang mandiri, kreatif, dan memiliki kontribusi positif bagi masyarakat di masa depan.

  1. Pendidikan yang mengutamakan kebebasan 

Pendidikan mestinya memberikan kebebasan kepada siswa untuk berekspresi dan mengembangkan ide-ide mereka sendiri. Kurikulum merdeka dimaksudkan untuk menampung ide ini. 

Namun, kita berharap bahwa kebebasan yang seutuhnya dapat tercapai tidak hanya soal penyebutan atau jargon semata. 

Pendidikan yang mengutamakan kebebasan memberikan ruang bagi siswa untuk berekspresi dan mengembangkan ide-ide mereka sendiri. Pendekatan ini bertujuan untuk memberdayakan siswa sebagai individu yang kreatif, mandiri, dan berpikiran terbuka. 

Beberapa manfaat dari pendidikan yang mengutamakan kebebasan antara lain: 

  • Mendorong kreativitas yaitu  kebebasan dalam berekspresi dan berpikir memungkinkan siswa untuk mengembangkan ide-ide baru dan kreatif,  
  • Menghormati keunikan individu, di mana setiap siswa memiliki keunikan dan potensi yang berbeda-beda. 
  • Kebebasan dalam pendidikan yang memungkinkan setiap siswa untuk mengembangkan potensi mereka sesuai dengan minat dan bakatnya. 
  • Pendidikan yang memerdekakan juga meningkatkan motivasi belajar, yaitu ketika siswa diberikan kebebasan untuk memilih cara belajar dan mengekspresikan pemikiran mereka, motivasi belajar mereka cenderung meningkat,  
  • Membangun kemandirian, membantu siswa untuk menjadi mandiri dan bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri, 
  • Mendorong pemikiran kritis, dengan diberikan kebebasan untuk mengembangkan ide-ide mereka sendiri, siswa diajak untuk berpikir secara kritis dan analitis,  
  • Membangun sikap toleransi, sebab melalui kebebasan berekspresi, siswa diajarkan untuk menghargai perbedaan pendapat dan belajar dari sudut pandang orang lain 
  • Menumbuhkan rasa percaya diri, dengan adanya kebebasan untuk berekspresi, siswa merasa dihargai dan percaya diri untuk menyuarakan pendapat mereka.

Pendidikan yang mengutamakan kebebasan tidak hanya memberikan manfaat bagi perkembangan individual siswa, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi bagian dari masyarakat yang demokratis dan inklusif

5. Pendidikan yang mengutamakan praktik 

Pendekatan ini sangat efektif dalam proses pembelajaran. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari pendidikan yang mengutamakan praktik: 

  • Meningkatkan pemahaman
  • Mengembangkan keterampilan praktis
  • Mendorong kreativitas
  • Mengajarkan kemandirian
  • Menghubungkan teori dengan praktik
  • Meningkatkan motivasi belajar

Dengan demikian, pendidikan yang mengutamakan praktik dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan efektif bagi siswa, serta membantu mereka untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk menghadapi tantangan di masa depan.

6. Pendidikan yang relevan dengan kebutuhan zaman 

Pendidikan harusnya menyesuaikan kurikulum dan metode pembelajaran dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Pendekatan ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan zaman yang terus berubah. 

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menciptakan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan zaman adalah:

  1. Pertama, mengikuti perkembangan teknologi dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran untuk menghadirkan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan efektif. 
  2. Kedua, menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan pasar kerja, mengidentifikasi kebutuhan pasar kerja dan mengintegrasikan keterampilan yang relevan ke dalam kurikulum. 
  3. Ketiga, mengembangkan keterampilan abad ke-21, memberikan penekanan pada pengembangan keterampilan seperti kreativitas, pemecahan masalah, kritis berpikir, komunikasi, dan kolaborasi. 
  4. Keempat, mendorong pembelajaran sepanjang hayat yang mengajarkan siswa untuk terus belajar dan berkembang sepanjang hayat agar dapat mengikuti perubahan zaman. 
  5. Kelima, mengajarkan literasi digital yaitu memberikan pemahaman yang baik tentang teknologi digital dan internet, serta bagaimana menggunakan mereka dengan bijaksana dan efektif. 
  6. Keenam, mengintegrasikan isu-isu global untuk mengajarkan siswa tentang isu-isu global seperti perubahan iklim, perdamaian dan konflik, serta keterampilan untuk beradaptasi dengan budaya yang berbeda.

7. Pendidikan yang berkelanjutan 

Pendidikan yang berkelanjutan merupakan pendekatan dalam pendidikan yang menekankan pentingnya pembelajaran sepanjang hayat dan kesadaran akan pentingnya terus belajar dan berkembang. 

Pendekatan ini mengakui bahwa pembelajaran tidak hanya terjadi di sekolah atau pada usia tertentu, tetapi merupakan proses yang berkelanjutan sepanjang kehidupan. Beberapa prinsip utama dari pendidikan yang berkelanjutan adalah: 

  • Pentingnya pembelajaran sepanjang hayat
  • Kesadaran akan perubahan
  • Mendorong motivasi intrinsik
  • Mengajarkan keterampilan pembelajaran, seperti keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan pemecahan masalah. 
  • Menyediakan akses kepada sumber belajar
  • Mengembangkan budaya belajar

Dengan pendidikan yang berkelanjutan, diharapkan siswa akan memiliki kesiapan untuk menghadapi perubahan dan tantangan yang terjadi dalam kehidupan mereka, serta memiliki motivasi untuk terus belajar dan berkembang sebagai individu yang lebih baik.

Selamat Hari Pendidikan Nasional, Bergerak bersama lanjutkan merdeka belajar!

2
0
Sopian Purba ♥ Associate Writer

Seorang Guru (ASN) di SMP Negeri 5 Pakkat, Kab. Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Merupakan Guru Penggerak Angkatan 9 Kabupaten Humbang Hasundutan, dan Anggota SLCC PGRI Humbang Hasunudutan.

Sopian Purba ♥ Associate Writer

Sopian Purba ♥ Associate Writer

Author

Seorang Guru (ASN) di SMP Negeri 5 Pakkat, Kab. Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Merupakan Guru Penggerak Angkatan 9 Kabupaten Humbang Hasundutan, dan Anggota SLCC PGRI Humbang Hasunudutan.

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sekilas Pergerakan Birokrat Menulis

Galeri Buku

Event

Diskusi STIA LAN

Diskusi Makassar

Diskusi Tjikini

Kerja sama dengan Kumparan

Mengikuti Kompetisi Riset KPK

Narasumber Diskusi Publik UGM

Program Dialog

Popular Post