aku mencari senyum polos anak-anak
di pantaimu, Mandalika
wajah mereka memerah terpajan sinar mentari
berlari-lari mengejar turis
menjajakan pernak-pernik gelang, kalung, dan tumpukan tenun
tak kenal lelah menjemput rezekiNya

Mandalika
kecantikanmu terhampar indah
di antara pasir putih dan bebukitan hijau
birunya laut dan debur ombak
sungguh sempurna penciptaanmu
namun
engkau menyimpan banyak cerita berurai airmata

cerita tentang para nelayan
yang ingin menjaga aroma setiamu
nafas kehidupan mereka
denyut nadi harapan keluarga

cerita seorang istri yang bahagia menyambut suaminya pulang
dengan ikan hasil tangkapannya
sumber nafkah buat keluarganya

cerita seorang anak yang menangis meratapi ayahandanya
yang pulang tak bernyawa
digulung, ditelan ombak raksasa

Mandalika
masihkah kau tetap setia
memberi makna pada cinta
membuang sgala dendam kesumat
pada mereka yang meninggalkan desa
dan terlupa pulang

Mandalika
kenanganku telah terhempas di pantaimu
kurajut slalu benang-benang rindu
untuk slalu menjengukmu
menikmati pantaimu
kala senja berbinar
namun
engkau hanya membisu
diam memaku

 

 

0
0
Edrida Pulungan ♥ Associate Poetry Writer

Edrida Pulungan ♥ Associate Poetry Writer

Author

Lahir di Padang Sidimpuan 25 April 1982, Pendidikan S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan S1 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan (2000-2006), S2 Hubungan Internasional Universitas Paramadina (2010-2012), dan S2 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Jurusan S2 Sosiologi UI, Pendiri Lentera Pustaka Indonesia, Penulis Annual Book Darwin High School, Australia 2006, Juara 1 Cipta Puisi Nafiri Nusantara dan Watch Forest Indonesia, Juara II Puisi dengan judul “ Pangeran Hatiku” yang diadakan Rumah Sastra Jakarta, Telah menulis 22 buku diantaranya “Antologi Pelangi Jiwa” (2012) “Ayat-ayat Ramadhan” (2013 101 Perempuan Berkisah” (2013). Aleyda Engkau Edelwisku (Fiksiana,2014), “25 Wanita Kompasianer Merawat Indonesia” (Peniti Media, 2014), Cinta Merah Jambu (Puspa Swara, 2014), Harmoni (Sixmad Media, 2014). Jadilah Terang (2014), Pemenang 10 Tahun Puisi Edisi Jerman Goethe Institute dengan Judul “Diatas Langit Eropa, Melamarmu” Juara 1 Cipta Puisi Nafiri Nusantara dan Watch Forest Indonesia, Puisinya diterjemahkan kedalam bahasa Inggris, Spanyol dan Turki, Aktif menulis opini di majalah SENATOR, Harian Analisa, Tabloid Inspirasi, SINDO seputar pendidikan, ekonomi, kepemudaan, hubungan internasional, lingkungan dan perempuan. Menghadiri Ubud Readers and Writers Festival 2014, Temu Penyair usantara Meulaboh 2016, dan aktif menulis di blog pribadinya edpulungan.blogspot., Sekarang bekerja sebagai staf Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (Setjen DPD RI), Senayan, Jakarta.

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sekilas Pergerakan Birokrat Menulis

Galeri Buku

Event

Diskusi STIA LAN

Diskusi Makassar

Diskusi Tjikini

Kerja sama dengan Kumparan

Mengikuti Kompetisi Riset KPK

Narasumber Diskusi Publik UGM

Program Dialog

Popular Post