“Too many, but not enough”

by | Jun 20, 2020 | Perspektif BM | 3 comments

Pak Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menyatakan Indonesia kelebihan ASN, tetapi kekurangan ASN yang kompeten.

Too many, but not enough,” katanya.

Bukankah hal inilah tugas utama Pak Menteri? Meningkatkan kompetensi ASN dan mengurangi ASN yang berlebihan. Kalau Pemerintah Indonesia gagal meningkatkan ASN yang kompeten, berarti Pak Menteri juga yang gagal menjalankan tugas utamanya.

Ayo Pak Menteri, tetap semangat membangun kompetensi ASN Indonesia! Rumahkan segera ASN yang tidak kompeten dan berlebihan itu.

Redaksi

Redaksi

Author

3 Comments

  1. Avatar

    Sudah ada kok instansi yg minus growth. Kantor saya sejak tahun 2018 yg pensiun ada 10 orang, pegawai barunya 6 orang. Yg baru 6 orang inipun 4 di antaranya baru masuk 2 minggu ini.

    Reply
  2. Avatar

    Bukankah dulu sudah diwacanakan untuk mengurangi jumlah ASN dengan diberikan pesangon yg cukup?
    Pertanyaannya, wacana yg dulu pernah diangkat dlm kondisi keuangan negara yg dikonsentrasikan untuk penanganan Covid 19, tepatkan isu ini diwacanakan?
    Tapi tepat atau tidak tepat semuanya tergantung pemerintah, momentum ini dlm kendali pemerintah dan keberaniannya pemerintahlah shg efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dpt lebih cepat direalisasikan.

    Reply
  3. Avatar

    Hayo ga boleh kenceng2 ya, menteri itu cuman pembantu lho ya

    Reply

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sekilas Pergerakan Birokrat Menulis

Galeri Buku

Event

Diskusi STIA LAN

Diskusi Makassar

Diskusi Tjikini

Kerja sama dengan Kumparan

Mengikuti Kompetisi Riset KPK

Narasumber Diskusi Publik UGM

Program Dialog

Popular Post