Manusia Seribu Satu Rupa, Seribu Satu Jiwa

Manusia Seribu Satu Rupa, Seribu Satu Jiwa

Terkadang ingin memecah sunyi dengan berteriak

Atas segala sikap petinggi yang seperti banci

Katanya kita hidup di zaman mimpi

Yang dekat tirani lebih banyak menyuap nasi

 

Sampai perih terasa dihati, tetap tak peduli

Katanya kita harus menjadi contoh

Seperti ombak yang tak lelah menggapai pantai

Tapi tetap saja burung bangkai tak akan pernah puas

Sampai daging menjadi tulang

 

Sekali lagi dengarlah angin berbisik

Membawa berita tentang orang-orang picik

Berjalan di atas dinasti

Menunjuk atas nama diskresi

 

Biarkan bumi yang akan bicara

Akan nasib dan peradaban

Karena waktu nanti yang akan memberitahu

Tentang kisah manusia seribu satu rupa, seribu satu jiwa

 

 

0
0